Kepercayaan Investor Terhadap Reksa Dana Haji Syariah Terus Tumbuh
Pemangkasan suku bunga acuan BI menjadi 5,25% (16 Juli 2025) juga menjadi katalis positif bagi instrumen pendapatan tetap.
Penulis:
Sanusi
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepercayaan masyarakat terhadap Reksa Dana Haji Syariah (I-Hajj Syariah Fund) terus bertumbuh, seiring meningkatnya partisipasi investor yang melihat nilai kebermanfaatan dari produk ini, sebagai sarana investasi yang aman.
Kinerja yang stabil turut menjadi fondasi utama keberlangsungan program pemberangkatan jamaah haji umrah yang rutin dilakukan setiap tahunnya
Reksa Dana Haji adalah jenis reksa dana syariah yang dirancang khusus untuk membantu masyarakat mempersiapkan dana ibadah haji atau umrah secara aman, dan halal.
Baca juga: Ini 3 Alasan Mengapa Kamu Wajib Investasi Reksa Dana, Bisa Mulai dengan Modal Kecil!
Sejak pertama kali diluncurkan, reksa dana haji menunjukkan pertumbuhan nilai investasi yang konsisten dan signifikan. Dalam kurun waktu tersebut, produk ini berhasil mencatatkan return kumulatif lebih dari 420 persen, jauh melampaui kinerja benchmark yang berada di kisaran 151%.
“Tren grafik yang relatif stabil dan meningkat secara konsisten ini mengindikasikan bahwa I-Hajj Syariah Fund dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan pendekatan jangka panjang, sehingga mampu memberikan imbal hasil yang kompetitif bagi para investornya,” jelas Direktur PT Insight Investments Management (IIM) Camar Remoa.
PT Insight Investments Management adalah sebuah perusahaan manajer investasi yang berdiri sejak 9 Mei 2003 dan berpusat di Jakarta. Perusahaan ini telah mendapatkan izin resmi sebagai Manajer Investasi dari Bapepam-LK pada 26 Agustus 2004, dan juga sebagai Penasihat Investasi dari OJK sejak 2017.
Camar menambahkan, kinerja historikal yang kuat inilah yang menjadi landasan finansial bagi program sosial pemberangkatan umrah tahunan, yang dibiayai dari hasil investasi tersebut.
Dalam kondisi ekonomi nasional yang sedang menantang, dengan pertumbuhan PDB Kuartal I-2025 melambat ke 4,87?ri 5,03% tahun sebelumnya, produk investasi yang stabil seperti I-Hajj Syariah Fund semakin dicari.
“Fenomena ‘makan tabungan’ dan melemahnya daya beli turut memperkuat kebutuhan akan instrumen yang aman dan berdampak,” paparnya.
Menurut Camar, pemangkasan suku bunga acuan BI menjadi 5,25% (16 Juli 2025) juga menjadi katalis positif bagi instrumen pendapatan tetap, termasuk reksa dana berbasis obligasi. Hal ini membuka peluang peningkatan harga obligasi dan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana.
“Produk ini telah membuktikan ketahanannya dan bahkan mendapat berbagai penghargaan, menjadikannya pilihan strategis di tengah perlambatan ekonomi,” tambah Camar.
Gantikan Ipar Haji Isam Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Bendahara Gerindra Jateng Jadi Wamenhut |
![]() |
---|
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Investor Tidak Suka Aturan yang Berbelit |
![]() |
---|
KPK Panggil Pejabat Kemenag Era Gus Yaqut Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji |
![]() |
---|
Infrastruktur Keamanan Sekuritas Diminta Diperkuat Cegah Kebocoran Dana Investasi |
![]() |
---|
Menteri Haji Pastikan Prabowo Setujui Pembangunan Kampung Haji Didanai Danantara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.