Dorong Swasembada Pangan, Penanaman Jagung di 36 Wilayah Mulai Dilakukan
Total 220 petani akan terlibat dalam penanaman dan perawatan jagung tersebut hingga masa panen tiba.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melaksanakan penanaman jagung kuartal III 2025 di lahan seluas 795.339,53 hektare yang tersebar di 36 wilayah Indonesia.
Penanaman jagung ini dilakukan bersama Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perhutanan Raja Juli Natoni.
Secara simbolis, Kapolri memimpin penanaman jagung di wilayah Hutan Selo Lestari, Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sedangkan di daerah lainnya dilaksanakan serentak dan terhubung melalui daring.
Di lahan seluas 38.750,14 hektare, terdiri dari 36.287 hektare lahan produktif serta 2.463,14 hektare lahan perhutanan sosial dan akan dikelola para petani binaan Polres hingga Polsek.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Kapolri Targetkan Penanaman Jagung 750 Ribu hingga 1 Juta Hektare Lahan
Total 220 petani akan terlibat dalam penanaman dan perawatan jagung tersebut hingga masa panen tiba.
“Pada kuartal III tahun 2025, dilakukan penanaman pada lahan seluas 168.432,23 hektare, terdiri dari 117.510,29 hektare lahan perhutanan sosial yang sudah ditanami, serta 48.082,40 hektare lahan produktif dan 2.839,54 hektare lahan perhutanan sosial yang akan dilakukan penanaman pada hari ini,” ujar Kapolri dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, penanaman jagung ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama Inhutani dan Perhutani. Kolaborasi antar stakeholder, kementerian, dan lembaga terkait ini dilakukan demi mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
“Saat ini terdapat potensi lahan seluas 795.339,53 hektare, di mana 301.672,049 hektare di antaranya merupakan lahan perhutanan sosial. Dan total potensi lahan tersebut 431.233,36 hektare telah ditanami,” ungkapnya.
Ia menyebut, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui keterlibatan pada setiap tahapan, mulai dari pencarian lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, hingga jaminan penyerapan hasil panen.
Selain itu, Polri memberikan dukungan operasional secara bertahap kepada penyuluh pertanian lapangan berupa 500 unit alat penguji kesuburan tanah, serta kepada kelompok tani dan koperasi 89 unit alat pemipil jagung, 100 unit alat penguji kadar air, dan 93 unit alat pengering.
Polri saat ini juga membangun 18 kudang pangan Polri di 12 provinsi dengan total kapasitas penyimpanan mencapai 18.000 ton. Kapolri menyadari bahwa masih perlu kapasitas yang lebih banyak lagi ke depannya.
“Proyeksi akan selesai bulan Agustus 2025. Ke depan pada 18 gudang tersebut akan dibangun gudang jagung pipil yang dilengkapi dengan dryer, sehingga proses pengurangan kadar air dapat berjalan lebih cepat,” jelasnya.
Selain 18 gudang tersebut, jelas Jenderal Sigit, Polri juga akan membangun gudang jagung pipil tambahan dengan dryer. Dengan begitu, dapat mengakomodir jumlah yang lebih besar pada gudang tambahan tersebut.
Terkait dengan penyerapan hasil panen, ungkap Kapolri, Bulog menjadi mitra strategis utama yang akan dipenuhi oleh hasil di penanaman kuartal III. Jika gudang Bulog sudah penuh, maka akan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mengoptimalkan penyerapannya.
Ray Rangkuti: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perlu Dicopot |
![]() |
---|
Kapolri Terbuka Terhadap Rekomendasi Tim Reformasi Polri, Termasuk Pemberhentian Jabatan |
![]() |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
![]() |
---|
Kapolri Sebut Reformasi Polri Tak Tunggu Instruksi Presiden Prabowo, Pastikan Perusuh Harus Ditindak |
![]() |
---|
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.