Pergantian Kapolri
Kapolri Terbuka Terhadap Rekomendasi Tim Reformasi Polri, Termasuk Pemberhentian Jabatan
Listyo menegaskan, Polri sejak lama menjalankan transformasi untuk perbaikan. Ia menyebut reformasi terus berjalan
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan dirinya dan institusi Polri terbuka terhadap rekomendasi tim reformasi bentukan Presiden Prabowo Subianto.
Termasuk jika berkaitan dengan pemberhentian pejabat kepolisian.
Baca juga: Kapolri Sebut Reformasi Polri Tak Tunggu Instruksi Presiden Prabowo, Pastikan Perusuh Harus Ditindak
Hal itu disampaikannya usai menghadiri reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
“Saya kira Polri ini kan prajurit, tegak lurus,” kata Listyo.
Baca juga: Anggota DPR Desak Kapolri Turun Tangan Temukan 3 Orang Hilang saat Demo Agustus 2025
Listyo menegaskan, Polri sejak lama menjalankan transformasi untuk perbaikan. Ia menyebut reformasi terus berjalan seiring terbukanya Polri terhadap evaluasi publik.
“Selama ini kita terus melakukan upaya transformasi dan reformasi untuk perbaikan. Artinya Polri selalu terbuka terhadap evaluasi-evaluasi, masukan dari luar untuk terus melakukan perbaikan bagi institusi dalam kegiatan-kegiatan kita maupun juga hal-hal yang diharapkan masyarakat,” ujarnya.
Sigit juga menyampaikan bahwa sistem penghargaan dan sanksi di internal kepolisian telah berjalan sebagai bagian dari pembenahan kultur.
“Kita terus melakukan perbaikan. Justru kita ingin mendapatkan masukan dari masyarakat apa yang diharapkan untuk melakukan perbaikan. Kalau progres perbaikan saya kira dari kultural sudah dilakukan upaya. Namun tentunya kita terus ingin mendapat masukan. Karena punishment and reward saya kira kita sudah lakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Listyo menegaskan pihaknya siap menerima masukan dari berbagai pihak. Termasuk dari Komjen (Purn) Ahmad Dofiri yang kini ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri.
“Dari dulu kan kita selalu terbuka apalagi dengan komite, dengan penasihat presiden, tentunya kita akan membuka ruang untuk mendapatkan masukan dan perbaikan. Karena berkaitan dengan hal tersebut terus kita lakukan,” pungkasnya.
Baca juga: Anggota DPR Desak Kapolri Turun Tangan Temukan 3 Orang Hilang saat Demo Agustus 2025
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Tim Reformasi Kepolisian. Pembentukan tim tersebut merupakan usulan dari sejumlah elemen masyarakat.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan alasan Presiden Prabowo membentuk tim tersebut. Ia mengatakan bahwa tim dibentuk untuk melakukan perbaikan di tubuh Polri.
"Keinginan beliau adalah tentunya kan kita semua sangat mencintai institusi kepolisian, tetapi tentunya ada beberapa hal yang mungkin perlu dilakukan perbaikan, evaluasi, dan itu biasa untuk seluruh institusi. Nah keinginan beliau adalah membuat Komite Reformasikepolisian ditunggu, sedang disusun," kata Prasetyo di Istana, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Prasetyo belum mau mengungkapkan siapa kandidat yang akan ditunjuk untuk memimpin tim tersebut. Hingga kini kata dia belum ada ketua yang ditunjuk.
"Belum, belum ada yang ditunjuk sebagai ketua," katanya.
Prasetyo mengatakan tim reformasi kepolisian tersebut akan segera bekerja. Menurutnya kemungkinan tim tersebut akan mulai bekerja pada pekan ini.
"Tunggu, Insya Allah dalam minggu ini," pungkasnya.
Pergantian Kapolri
Isu Pergantian Kapolri Harus Diakhiri, Hormati Keputusan Resmi Negara |
---|
Bocoran Isu Pencopotan Listyo Sigit, DPR: Akhir 2025 Kapolri Baru, Tunggu Tanggal Mainnya |
---|
Klarifikasi Istana Soal Kabar Pergantian Kapolri Dinilai Penting untuk Stabilitas Negara |
---|
Kabar Kapolri Diganti Terus Bergulir, Klarifikasi Prabowo Dinanti |
---|
Sosok 3 Eks Kapolda Banten yang Jadi Kapolri, Ada yang Naik Pangkat Cepat |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.