Senin, 29 September 2025

Kemenperin Optimistis Industri Mamin Kuasai Produk Halal di Pasar Global

industri mamin merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena telah memberikan kontribusi yang signifikan

Editor: Sanusi
HO
KINERJA MAMIN - Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza saat menerima PT Niramas Pandaan Sejahtera (NPS) dengan Tarami Corporation dari Jepang, Selasa (1/7/2025). Kinerja industri mamin di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Pasca-pandemi Covid-19, PDB industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 6,04 persen pada triwulan I tahun 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki potensi besar dalam mengoptimalkan peluang industri halal pada sektor makanan dan minuman (mamin), termasuk untuk memenuhi kebutuhan pasar global.

Apalagi, selama ini industri mamin merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

“Industri makanan dan minuman Indonesia berperan penting sebagai tulang punggung sektor pengolahan non-migas. Agar sektor ini bisa bersaing di pasar global, kami aktif mendorong penguatan kerja sama internasional, termasuk dalam pengembangan produk halal,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Baca juga: Pabrik Mamin Senilai Rp 3,3 Triliun Beroperasi Cikarang Jabar, Wamenperin: Ciptakan Lapangan Kerja

Wamenperin mengemukakan, kinerja industri mamin di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Pasca-pandemi Covid-19, PDB industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 6,04 persen pada triwulan I tahun 2025. 

“Capaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan PDB industri pengolahan non-migas sebesar 4,31 persen dan PDB nasional sebesar 4,87 persen,” ungkapnya.

Performa gemilang industri mamin juga tercermin dari kontribusinya terhadap PDB industri pengolahan non-migas sebesar 41,15 persen pada triwulan I 2025. Selain itu, sektor ini mencatatkan nilai ekspor hingga 11,78 miliar dolar AS (termasuk minyak kelapa sawit). 

“Capaian ini memberikan andil sebesar 22,42 persen dari total nilai ekspor industri pengolahan non-migas pada triwulan I-2025,” sebutnya.

Baca juga: Pacu Daya Saing Global, Kemenperin Dukung Industri Mamin Gandeng Mitra Internasional

Di sisi investasi, industri mamin merealisasikan modalnya sebesar Rp 22,64 triliun pada awal tahun 2025, yang terdiri dari PMA sebesar Rp 9,03 triliun dan PMDN sebesar Rp 13,60 triliun. 

“Ini menandakan bahwa para pelaku industri mamin di Indonesia masih memiliki optimisme atau kepercayaan diri yang tinggi dalam menjalankan bisnisnya karena didukung kebijakan dan iklim usaha yang kondusif,” imbuh Faisol.

Wamenperin menambahkan, pihaknya fokus dalam upaya pengembangan industri halal yang sejalan dengan inisiatif program Making Indonesia 4.0, di mana sektor industri mamin sebagai salah satu sektor dari tujuh pilar utama. 

Baca juga: Pengusaha Mamin dan Tekstil Perlu Stimulus untuk Tingkatkan Gairah Pasar

“Kami meyakini bahwa industri halal, khususnya di sektor makanan dan minuman, memiliki kekuatan untuk mendominasi pasar internasional. Hal ini tentunya akan turut menopang pertumbuhan ekonomi dan program transformasi industri nasional,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi atas terjalinnya kerja sama di sektor industri mamin, yakni antara PT Niramas Pandaan Sejahtera (NPS) dengan Tarami Corporation dari Jepang. PT NPS merupakan anak perusahaan dari PT Niramas Utama (NU), produsen produk makanan dan minuman dengan merek dagang INACO. Sedangkan, Tarami Corporation merupakan produsen jeli buah nomor satu di Jepang yang berbasis di Nagasaki dan merupakan bagian dari DyDo Group Holdings, Inc.

Melalui kerja sama ini, NPS memproduksi jeli buah dalam kemasan cup dengan standar tinggi setara dengan standar produksi di Jepang melalui Japan Quality Line, sebuah lini produksi khusus yang menjamin keamanan, kualitas, dan kelezatan produk yang setara dengan produk yang dihasilkan di Nagasaki, Jepang. 

Proyek ini juga didukung oleh Kawasho Foods Corporation (Tokyo, Jepang) yang menjadi mitra dalam pengadaan sebagian bahan baku. Seluruh proses produksi, dari bahan baku hingga produk akhir, dilakukan secara halal dan sesuai dengan standar sertifikasi halal yang diakui secara internasional. Hal ini memungkinkan hadirnya produk jeli yang dapat dikonsumsi oleh konsumen muslim, sebuah langkah signifikan yang sebelumnya belum dapat direalisasikan di Jepang. 

Bersama dengan Kawasho Foods Corporation dan Tarami Corporation, NPS menegaskan kembali komitmen perusahaan terhadap kebijakan manajemen yang bertujuan menciptakan nilai baru dan relevan di tengah perubahan pasar global. Kerja sama ini menjadi wujud nyata dari visi tersebut, dengan membuka peluang baru dan menjawab kebutuhan pasar yang belum dapat dijangkau sebelumnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan