Minggu, 5 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Diminta Tidak Impor 'Food Tray' untuk MBG

Pemerintah diminta konsisten terhadap narasi besar Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian ekonomi nasional.

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
(KOMPAS.COM/Intan Afrida Rafni)
Ilustrasi menu makan bergizi gratis 

“Kalau alat makannya saja buatan China, lalu apakah ayam, telur, dan beras nanti juga menyusul impor semua? Ini harus diluruskan.”

Dikonfirmasi terkait kabar santer yang menyebut rencana dibukanya keran impor food tray untuk program MBG, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana hanya menjawab pendek lewat pesan WA, Jumat (20/6), “Saya akan cek dulu, ya.”

Sekadar catatan, Dadan sebelumnya mengaku telah meminta jajarannya untuk mencari pemasok food tray menu MBG lokal. Hal ini ia sampaikan untuk menanggapi riuh temuan nampan impor asal China.

Dadan Hindayana menegaskan, ribuan data yang menyebut food tray impor masih digunakan sebenarnya sudah tidak ada. Kalau pun masih ditemukan, kata dia, berarti terjadi pelanggaran di tingkat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tak menjalankan SOP yang telah ditetapkan. 

Ekonomi baru

Program MBG dirancang oleh Prabowo dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, kemudian menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan dan juga menggerakan ekonomi rakyat Indonesia.

"Selain mencerdaskan anak-anak Indonesia untuk ke depannya, program MBG ini juga harus menggerakan ekonomi baru," kata Profesor Tumiran, Pengamat Energi Universitas Gajah Mada (UGM) dikutip dari Kontan, Jumat (23/5/2025).

Menurut Tumiran, sarana untuk masak dan penyajian makanan program MBG belum tersedia dengan baik. Oleh karena itu, sarana masak dan penyajian makanan tersebut harus didorong untuk produksi di dalam negeri agar industri dan perekonomian Indonesia tumbuh.

"Jangan sampai, nanti kita bergerak dan menghabiskan dana APBN, tapi malah kita minta tolong dan membayar industri negara lain," ucap dia.

"Jadi, semua kementerian terkait, misalkan dalam program MBG, Kementerian Kesehatan betul-betul mengurusi masalah gizi, sementara Kementerian Perindustrian mendorong bagaimana menggerakan UMKM dan indsutri juga dapat mendukung program MBG," imbuhnya.

Tumiran menambahkan, agar penyaluran makan bergizi gratis lancar didukung saran dan prasana, kesiapannya aka baiknya diperhatikan khususnya kementerian terkait untuk mendorong industri dalam negeri.

"Industri yang sudah ada, ditopang untuk diperkuat, dan yang belum ada didorong untuk tumbuh. Sehingga, itu akan menggerakan sektor hilir, mulai dari baja, stainless steel, alat pencetak, karton, hingga plastik, dan itu akan menggerakan sirkuler ekonomi domestik," ungkapnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved