Program Makan Bergizi Gratis
Menu MBG Diduga Dimasak Malam Sebelumnya, IDAI Ingatkan Batas Aman Penyimpanan Hindari Keracunan
Banyak pihak menduga keracunan MBG itu terjadi karena makanan dimasak malam, baru dimakan siang.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan usai maraknya kasus keracunan massal di berbagai daerah.
Banyak pihak menduga keracunan MBG itu terjadi karena makanan dimasak malam, baru dimakan siang.
Baca juga: Kasus Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, BGN: Ayam Dibeli Sabtu, Dimasak Rabu
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan, penyebab utama keracunan sebenarnya berkaitan dengan cara penyimpanan makanan.
Batas Aman Penyimpanan Makanan
Batas waktu aman konsumsi makanan di suhu ruang ternyata jauh lebih singkat dari yang banyak dipraktikkan selama ini.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Terapi Intensif Anak (UKK ETIA) IDAI, Dr Yogi Prawira, SpA, Subs ETIA(K), menjelaskan bahwa makanan yang dibiarkan di suhu ruangan hanya bertahan dalam waktu terbatas.
“Kalau dibiarkan di suhu ruangan, sebagian besar menyarankan itu idealnya 2 jam. Kalau pun terpaksa tidak lebih dari 4 jam. Kalau sudah lebih dari 4 jam, risiko pertumbuhan bakteri meningkat drastis dan bisa menyebabkan keracunan,” jelas Dr Yogi pada media briefing virtual, Jumat (26/9/2025).
Risiko Pertumbuhan Bakteri

Makanan yang disimpan terlalu lama di suhu ruang menjadi ladang subur bagi bakteri.
Begitu kontaminasi terjadi, anak-anak yang mengonsumsinya bisa langsung mengalami mual, muntah, hingga dehidrasi berat.
Dalam banyak kasus, makanan MBG diproses malam hari, lalu dikirim ke sekolah pagi hari, dan baru dikonsumsi siang.
Rentang waktu panjang ini membuka peluang bakteri berkembang biak, apalagi jika makanan tidak disimpan dalam refrigerator atau kulkas.
Anak Jadi Kelompok Paling Rentan
Anak-anak memiliki sistem imun yang lebih lemah dibanding orang dewasa.
Itulah sebabnya mereka sering menjadi korban utama ketika terjadi keracunan massal.
Efek jangka pendek bisa berupa muntah dan diare, tetapi jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat berujung pada kerusakan organ bahkan kematian.
Dr Yogi menekankan, menjaga kualitas makanan sama pentingnya dengan memastikan kandungan gizi.
Program yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan tidak boleh justru berbalik menjadi ancaman.
Program Makan Bergizi Gratis
Menkeu Purbaya Terjunkan Anak Buah Pantau Serapan Anggaran MBG di Daerah |
---|
Kepala BGN Dadan Hindayana Bantah Isu Dapur MBG Fiktif: Yang Ada Hanya Mitra Tidak Serius |
---|
Menkeu Purbaya Akan Evaluasi Serapan Anggaran BGN Pada Akhir Oktober 2025 |
---|
7 Pengakuan Waka BGN soal Keracunan MBG Bikin Merinding: Masak Jam 8 Malam, Disajikan Pagi |
---|
Nanik S Deyang Nangis Dengar Banyaknya Kasus Pelajar Keracunan MBG: Saya Siap Tanggung Jawab |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.