Senin, 6 Oktober 2025

Menkeu Sri Mulyani: APBN April 2025 Surplus Rp4,3 Triliun 

Sementara realisasi penerimaan negara tercatat Rp 810,5 triliun atau setara 27 persen terhadap total APBN 2025.

Nitis/Tribunnews
APBN APRIL SURPLUS - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga akhir April 2025 mengalami surplus Rp 4,3 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga akhir April 2025 mengalami surplus Rp 4,3 triliun.

Bendahara mencatat, surplus ini terjadi setelah APBN 2025 mengalami defisit selama tiga bulan berturut-turut mulai Januari, Februari sampai Maret.

"Bulan April, APBN mengalami surplus sebesar Rp 4,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (20/5/2025).

Baca juga: Usul Dana Parpol Ditambah dari APBN, Wakil Ketua KPK: Tetap Bisa Diaudit dan Dipidana

Sri Mulyani bilang, keseimbangan primer pada April 2025 tercatat sebesar Rp 173,9 triliun. Posisi kas negara surplus Rp 283,6 triliun dari SILPA.

"Total kas negara diatas Rp 600 triliun," ungkapnya.

Sementara realisasi penerimaan negara tercatat Rp 810,5 triliun atau setara 27 persen terhadap total APBN 2025. Menurutnya, ini menunjukkan penguatan ekonomi.

"Penerimaan terus menunjukkan penguatan, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus menunjukkan adanya tren penguatan, meskipun dihadapkan pada berbagai guncangan," papar Sri Mulyani

Sedangkan belanja negara tercatat Rp 806,2 triliun atau 22,3 persen terhadap total APBN 2025. Belanja pemerintah pusat sebesar Rp 546,8 triliun. Belanja kementerian lembaga senilai Rp 253,6 triliun dan belanja non kementerian lembaga sebesar Rp 293,1 triliun. 

Adapun transfer ke daerah hingga akhir April tercatat Rp 259,4 triliun atau setara 28,2 persen terhadap total APBN 2025. 

Sri Mulyani bilang, capaian ini menunjukkan APBN tetap berfungsi optimal dalam menunjang pelaksanaan program prioritas pemerintah yang dirasakan oleh rakyat. 

"APBN tetap akan dijaga menjadi instrumen shock absorber, menjaga stabilitas ekonomi, melindungi masyarakat dan menopang daya beli masyarakat serta mendorong dunia usaha," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved