Senin, 6 Oktober 2025

Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Banten 'Dipalak' Pengusaha Lokal: Jangan Sok Jagoan

proyek pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 12 Tahun 2025.

Istimewa
MINTA JATAH PROYEK - Tangkapan layar video menampilkan perwakilan sejumlah organisasi masyarakat dan pelaku usaha diduga dari Kadin Cilegon, Banten, meminta kontraktor asing proyek pabrik PT Chandra Asri Alkali memberikan porsi pekerjaan senilai Rp5 triliun secara langsung tanpa lelang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral video menampilkan perwakilan sejumlah organisasi masyarakat dan pelaku usaha diduga dari Kadin Cilegon, Banten, meminta kontraktor asing proyek pabrik PT Chandra Asri Alkali memberikan porsi pekerjaan senilai Rp5 triliun secara langsung tanpa lelang.

Diketahui, proyek pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029, dengan nilai investasi Rp15 triliun. 

Pabrik ini akan memproduksi 400.000 ton kaustik soda padat dan 500.000 ton Ethylene Dichloride (EDC) per tahun, mendukung hilirisasi industri, mengurangi impor hingga Rp4,9 triliun, dan berpotensi menambah devisa ekspor EDC sebesar Rp5 triliun per tahun. 

Selama konstruksi, proyek ini menyerap 3.000 tenaga kerja dan menciptakan 250 pekerjaan tetap saat operasional, serta berkontribusi pada target pertumbuhan ekonomi 8 persen sesuai Asta Cita RPJMN.

Baca juga: Ormas Ganggu Investasi BYD di Subang, Anggota DPR: Tak Ada Toleransi, Proses Hukum

Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah, mengatakan, tindakan tersebut merupakan bentuk premanisme yang dapat menggangu investasi di Banten.

"Itu preman, saya sudah bilang siapa yang mengganggu investasi di Banten berhadapan dengan Dimyati," ujarnya dikutip dari TribunBanten, Kamis (15/5/2025).

Dirinya lantas memberikan ultimatum, agar para terduga pelaku yang terlibat dalam aksi 'minta jatah' tersebut, tidak bertindak sewenang-wenang di Provinsi Banten.

"Jangan sok jagoan, jangan sok preman, di tanah Banten ini. Saya minta dan saga ingatkan saya lagi, cabut itu apa yang disampaikan atau omongannya. Supaya paham betul itu bukan hak mereka," tegasnya.

Menurutnya, investasi yang masuk ke Provinsi Banten memberikan banyak manfaat dalam mendongkrak pendapatan daerah.

"Investasi itu manfaatnya multiplayer efek, banyak pendapatan buat daerah, pendapatan buat lingkungan, juga lapangan pekerjaan tumbuh," kata Dimyati.

"Kalau tidak ada investasi, bagaimana? Nah itu yang saya ingatkan sekali lagi tolong jaga," imbuhnya.

Dirinya mengaku, saat ini Pemprov Banten sedang banyak merangkul investor dari luar negeri untuk masuk ke wilayah Banten.

"Saya sedang merangkul investor banyak datang ke saya, dari Korea, Jepang, Australia, mereka ingin investasi di Banten," tuturnya.

"Karena Banten ini daerah yang aman dan tertib, kok ada preman minta sekian triliun sekian triliun saya geram itu," kata Dimyati menambahkan.

Prabowo Diminta Turun Tangan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved