Penjualan Mobil Listrik Denza Meroket, Kemenperin: Tahun Depan Mereka Harus Mulai Produksi di RI
Sepanjang Maret, penjualan Denza D9 tembus 1.587 unit. Brand yang merupakan bagian dari BYD tersebut baru dirilis pada 22 Januari 2025
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan kendaraan listrik terus naik setiap waktu. Dari periode Januari hingga Maret, mobil EV telah terjual hingga 16.535 unit. Sedangkan saat Maret mencapai 8.835 unit.
Penjualan saat Maret lalu naik 70,46 persen dibandingkan bulan Februari yang hanya berada di angka 5.183 unit. Model paling banyak menarik perhatian ialah premium MPV Denza D9.
Sepanjang Maret, penjualan Denza D9 tembus 1.587 unit. Brand yang merupakan bagian dari BYD tersebut baru dirilis pada 22 Januari 2025 dengan harga Rp 950 jutaan.
Baca juga: Denza D9 Jadi MPV Terlaris, Jauh Terpaut di Bawahnya Ada Toyota Sienna
Pada bulan Januari sendiri, D9 hanya terjual 25 unit. Penjualannya meroket ke angka 912 unit pada Februari dan saat Maret naik lagi menjadi 1.587 unit.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Mahardi Tunggul mengatakan tahun depan brand sudah harus mulai produksi EV di Indonesia.
"Teman-teman brand EV ini seperti Denza, Wuling, BYD dan lain-lain, mereka menikmati insentif bebas pajak, PPNBM dan lain-lain, itu dengan skema importasi komitmen investasi. Sehingga tahun depan itu mereka sudah harus mulai produksinya di Indonesia," tutur Tunggul saat ditemui Wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Baca juga: Mengenal Teknologi e⊃3; Platform yang Diaplikasikan di Model Z9GT dan Denza Z8
Skema investasi dengan kuota importasi tersebut harus mengikuti konsep one by one, dimana banyaknya kendaraan yang di impor juga harus diproduksi lokal dengan jumlah yang sama.
"One by one itu misalnya tahun ini kita berikan mereka kuota importasi 1.000 unit, mulai tahun depan juga mereka harus memproduksi 1.000 unit juga. Satu banding satu tadi itu," ucapnya.
Tunggul memastikan, saat brand mengambil insentif importasi, mereka juga harus berkomitmen melakukan investasi produksi dalam negeri.
"Oh iya, pasti. Kalau memang mereka sudah pakai dan ngambil insentif importasi dengan komitmen investasi itu, otomatis mereka sekarang sudah proses pembangunan pabrik dan lain-lain, sehingga tahun depan sudah ready untuk produksi," ungkap Dirjen IMATAP.
Denza merupakan sub-brand dari BYD. BYD sendiri sudah membangun fasilitas produksi mobil di Subang, Jawa Barat. Sedangkan untuk Denza sendiri belum dipastikan akan menggunakan fasilitas yang sama atau berbeda.
"Yang BYD Subang. Kalau Denza saya belum dapet informasi. Kalau terkait investasi sebenarnya sudah ada angkanya, tapi saya spesifik nggak begitu ingat. Nggak hapal saya angkanya, nanti khawatir saya takut salah keluarkan," ujarnya.
Apple Belum Ajukan Izin Penjualan iPhone 17 di Indonesia ke Kemenperin |
![]() |
---|
BYD Juga Kuasai Pasar Mobil Listrik di Malaysia, Jual 20.000 Unit EV |
![]() |
---|
Penjualan Mobil Listrik Xiaomi Tembus 30.000 Unit di Agustus, Jadi Rekor 2 Bulan Berturut-turut |
![]() |
---|
Dorong Ekspor Komponen, Kemenperin Jamin Pasokan Bahan Baku Logam untuk IKM |
![]() |
---|
Kemenperin Perkuat Rantai Pasok, IKM Alat Angkut Siap Masuk Ekosistem Otomotif Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.