Minggu, 5 Oktober 2025

Dorong Ekspor Komponen, Kemenperin Jamin Pasokan Bahan Baku Logam untuk IKM

Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemasok bahan baku logam nasional seperti PT Hanwa Steel Service Indonesia.

istimewa
EKSPOR KOMPONEN - Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin, Dini Hanggandari. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perindustrian berupaya memperkuat peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam rantai pasok manufaktur Tanah Air.

Saat ini, IKM yang sedang didorong kontribusi salah satunya ialah sektor komponen otomotif. Langkah yang digunakan ialah dengan mengamankan akses bahan baku IKM komponen.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Dini Hanggandari, mengatakan Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemasok bahan baku logam nasional seperti PT Hanwa Steel Service Indonesia, PT Tatalogam Lestari dan PT Supra Teratai Metal.

Baca juga: Kemenperin Perkuat Rantai Pasok, IKM Alat Angkut Siap Masuk Ekosistem Otomotif Global

"Setelah proses penjajakan dan kesepakatan, pengiriman bahan baku oleh perusahaan tersebut telah berhasil dilakukan pada 20 Agustus 2025 dengan total volume sekitar 8 ton material. Berikutnya, pada 21 Agustus yang lalu, tim tenaga ahli diturunkan untuk melakukan penataan layout, alur distribusi material, serta memastikan agar sistem pergudangan lebih produktif dan efisien," tutur Dini dalam keterangan, Jumat (29/8/2025).

Menurut Dini, langkah selanjutnya adalah pemasangan aplikasi Inventory dan Delivery dengan GPS Tracking untuk memantau pergerakan material secara real time.

Sistem ini diharapkan dapat menekan biaya logistik, mengurangi risiko keterlambatan dan meningkatkan transparansi.

"Ketersediaan bahan baku adalah menjadi hal utama dalam keberlangsungan usaha IKM. Dengan adanya pengiriman perdana ini, kami ingin memastikan bahwa para pelaku IKM tidak lagi terkendala dalam memproduksi komponen otomotif dan semoga mereka bisa lebih fokus pada peningkatan kualitas dan kapasitas produksi," jelasnya.

Kemenperin berharap, langkah ini akan membawa dampak berganda bagi masyarakat, sekaligus industri otomotif Indonesia.

"Kami percaya langkah ini akan membawa dampak positif yang berlipat ganda, tidak hanya bagi IKM, tetapi juga bagi masyarakat luas melalui penciptaan lapangan kerja baru," ucap Dini.

Kemenperin juga telah menyiapkan rangkaian strategi agar model bisnis IKM komponen otomotif bisa diterapkan di sektor industri lain.

"Harapan kami, model ini bisa direplikasi di berbagai sentra IKM lain agar semakin banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang mampu naik kelas dan bersaing di industri otomotif nasional maupun global," jelasnya.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat ekspor part by part pada Juli 2025 sebanyak 12,97 juta unit. Sementara ekspor part by part Januari - Juli 2025 menembus 75,71 juta unit.
 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved