Minggu, 5 Oktober 2025

Menginspirasi Lewat Aksi Sosial: Agus Sudibyo dan Peran Agen BRILink Bangun Toilet Desa

Agus Sudibyo sebagai Agen BRILink ikut menjadi agen perubahan dengan bakti sosial di desanya, ia juga menjadi tokoh inspiratif

Dok. Agus Sudibyo
Sosialisasi Ultra Mikro oleh agen BRILink di Desa Gambiranom, Baturetno, Wonogiri. Agus Sudibyo sebagai Agen BRILink Toko Indra Prasta ikut menjadi agen perubahan dengan bakti sosial di desanya, ia juga menjadi tokoh inspiratif 

“Kalau kita mikir jumlahnya, ya nggak bakal cukup. Tapi saya percaya kalau niatnya baik, pasti ada jalan,” ucap Agus, merendah.

Agus tidak hanya mengandalkan modal pribadi semata.

Dari omzet yang ia peroleh sebagai agen BRILink dan dari penjualan barang di Toko Indra Prasta, ia menyisihkan sedikit demi sedikit.

Setiap bulan, Agus memotong sebagian penghasilannya untuk disisihkan ke dalam dana khusus yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan toilet umum tersebut.

"Dari setiap transaksi yang saya lakukan, saya kumpulkan sedikit-sedikit. Kadang dari hasil jualan barang di toko, kadang dari komisi agen BRILink. Yang penting, niatnya dulu saat itu," ungkap Agus.

Pada akhirnya, setelah beberapa bulan mengumpulkan dana yang cukup, Agus mulai melaksanakan proyek tersebut.

Dengan dana yang terkumpul sekitar Rp 6 juta, ia memulai pembangunan toilet tersebut, dibantu oleh warga desa yang turut peduli dengan kebutuhan ini.

Agus tak mengharapkan pujian atau balasan dari siapa pun, karena baginya, ini adalah bentuk kontribusinya kepada desa yang telah banyak memberinya peluang.

Setelah beberapa bulan pengerjaan, toilet itu akhirnya selesai.

Tentu saja, tidak mewah seperti fasilitas umum di kota besar, tetapi cukup layak untuk digunakan.

“Tidak ada yang tahu betapa leganya warga saat pertama kali menggunakan toilet itu. Rasanya seperti melihat kebutuhan dasar yang sederhana bisa membawa perubahan,” cerita Agus mengenang momen pertama kali toilet itu digunakan oleh warga.

Seperti yang diharapkan Agus, warga mulai merasa nyaman dan tidak lagi terbebani oleh ketidaknyamanan yang dulu mereka alami.

Kehadiran toilet itu bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga tentang rasa peduli yang muncul dari seorang warga yang merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain.

“Saya hanya merasa, kalau kita bisa sedikit meringankan beban orang lain, itu sudah cukup. Bukan soal seberapa besar yang kita berikan, tapi seberapa tulus niat kita untuk membantu,” papar Agus.

Kini, toilet yang dibangun Agus tidak hanya menjadi fasilitas umum, tetapi juga simbol dari kepedulian sosial dan rasa tanggung jawab terhadap komunitas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved