Jumat, 3 Oktober 2025

Ekonomi RI Bisa Tumbuh Lebih Tinggi, Ini 3 'Kartu As' yang Bisa Jadi Mesin Pendorong

Jika gagal dimanfaatkan, Indonesia bisa terjebak dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Penulis: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA - Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Kamis (12/10/2023). Analis ekonomi Dendi Ramdani mengatakan, dengan strategi yang tepat, target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bukanlah hal yang mustahil.  

“Dalam situasi kualitas institusi dan governance yang belum baik saja Indonesia bisa tumbuh 5 persenan,” jelas Dendi yang juga Department Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintahan Prabowo Subianto mendorong digitalisasi layanan publik, penyederhanaan regulasi, dan transparansi birokrasi.

Baca juga: Tarif Impor 32 Persen AS ke Indonesia, Prabowo Tunggu Hasil Negosiasi Airlangga

 

15 Tahun Kunci: Menuju Negara Maju atau Terjebak Middle Income Trap?

Dendi menegaskan, masa pemerintahan Prabowo dan 15–20 tahun ke depan akan menjadi periode emas atau krusial bagi Indonesia. Jika gagal dimanfaatkan, Indonesia bisa terjebak dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

“Dalam periode 15-20 tahun ke depan, Indonesia perlu mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi, percepatan peningkatan kualitas SDM, kualitas adopsi dan pengembangan teknologi, dan peningkatan kualitas institusi,” tuturnya.

Dengan strategi terintegrasi dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia berpeluang besar tidak hanya keluar dari jebakan pendapatan menengah, tapi juga naik kelas menjadi kekuatan ekonomi utama di Asia.

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved