Ekonomi RI Bisa Tumbuh Lebih Tinggi, Ini 3 'Kartu As' yang Bisa Jadi Mesin Pendorong
Jika gagal dimanfaatkan, Indonesia bisa terjebak dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
“Dalam situasi kualitas institusi dan governance yang belum baik saja Indonesia bisa tumbuh 5 persenan,” jelas Dendi yang juga Department Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintahan Prabowo Subianto mendorong digitalisasi layanan publik, penyederhanaan regulasi, dan transparansi birokrasi.
Baca juga: Tarif Impor 32 Persen AS ke Indonesia, Prabowo Tunggu Hasil Negosiasi Airlangga
15 Tahun Kunci: Menuju Negara Maju atau Terjebak Middle Income Trap?
Dendi menegaskan, masa pemerintahan Prabowo dan 15–20 tahun ke depan akan menjadi periode emas atau krusial bagi Indonesia. Jika gagal dimanfaatkan, Indonesia bisa terjebak dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
“Dalam periode 15-20 tahun ke depan, Indonesia perlu mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi, percepatan peningkatan kualitas SDM, kualitas adopsi dan pengembangan teknologi, dan peningkatan kualitas institusi,” tuturnya.
Dengan strategi terintegrasi dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia berpeluang besar tidak hanya keluar dari jebakan pendapatan menengah, tapi juga naik kelas menjadi kekuatan ekonomi utama di Asia.
ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
demografi
Sumber Daya Alam
tata kelola pemerintahan
KJRI Dubai Sambut Gembira Kerja Sama Memperkuat Hubungan Ekonomi Indonesia-UEA |
![]() |
---|
Bicara Soal Bonus Demografi, Sandiaga Uno Ingin Anak Muda Pencari Kerja Jadi Buka Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Ekonomi Global Tak Menentu, Anggota Komisi XI DPR RI Muhidin Optimistis Indonesia Tetap Kuat |
![]() |
---|
HUT ke-80 Indonesia, Senator Asal Jakarta Soroti Ancaman Kegagalan Bonus Demografi |
![]() |
---|
Bahlil Soal Blok Ambalat: Ada Ide Sumber Daya Alamnya Dikelola RI-Malaysia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.