Sabtu, 4 Oktober 2025

Prabowo Yakin Kebijakan Tarif Impor Trump Bisa Dihadapi Indonesia: Mari Kita Berdiri di Kaki Sendiri

Presiden Prabowo mengingatkan bahwa perekonomian di Indonesia harus bisa berdiri sendiri, seperti yang diperjuangkan para pendiri bangsa.

Penulis: Rifqah
Facebook The White House - Setpres RI
TARIF TRUMP - Kolase foto Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025) dan Presiden RI Prabowo Subianto dalam keterangan pers, Minggu (30/3/2025). Presiden Prabowo mengingatkan bahwa perekonomian di Indonesia harus bisa berdiri sendiri, seperti yang diperjuangkan para pendiri bangsa. 

Airlangga bilang, sektor keuangan Indonesia kuat, dibuktikan dengan Neraca Pembayaran (NPI) 2024 mengalami surplus 7,2 miliar dolar AS. 

Sementara pertumbuhan kredit Februari 2025 10,4 persen (rata-rata 2024 11,3 persen). 

Adapun, Dana Pihak Ketiga (DPK) sedikit meningkat menjadi 5,75 persen.

Sementara Cadangan Devisa Indonesia tercatat 154,5 miliar dolar AS hingga akhir Februari 2025.

Jumlah itu setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor ditambah pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah.

"Neraca Perdagangan surplus, di mana pada Februari 2025 surplus 3,12 miliar dolar AS melanjutkan tren surplus 58 bulan berturut-turut," ungkapnya.

Apa Dampak Kebijakan Tarif Trump Bagi Indonesia?

Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen terhadap hampir semua barang impor yang masuk ke Amerika, Rabu (2/4/2025). 

Indonesia pun tercantum dalam daftar tarif timbal balik yang diumumkan oleh Trump tersebut.

Dikutip dari Kompas TV, Indonesia menerapkan tarif sebesar 64 persen terhadap barang-barang dari AS.

Kemudian, sebagai respons, AS akan mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di Amerika. 

Trump menyatakan bahwa dana dari penerapan tarif ini akan digunakan untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional.

Dilansir web resmi Kemlu, pengenaan tarif timbal balik ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS.

Diketahui bahwa Indonesia memiliki sejumlah produk ekspor utama di pasar AS.

Di antaranya adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang, dan produk-produk perikanan laut.

Tarif ini awalnya mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025), tetapi Trump akhirnya memutuskan untuk menangguhkan tarif timbal balik terhadap sebagian besar mitra dagang AS selama 90 hari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved