Jumat, 3 Oktober 2025

Prabowo Yakin Kebijakan Tarif Impor Trump Bisa Dihadapi Indonesia: Mari Kita Berdiri di Kaki Sendiri

Presiden Prabowo mengingatkan bahwa perekonomian di Indonesia harus bisa berdiri sendiri, seperti yang diperjuangkan para pendiri bangsa.

Penulis: Rifqah
Facebook The White House - Setpres RI
TARIF TRUMP - Kolase foto Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025) dan Presiden RI Prabowo Subianto dalam keterangan pers, Minggu (30/3/2025). Presiden Prabowo mengingatkan bahwa perekonomian di Indonesia harus bisa berdiri sendiri, seperti yang diperjuangkan para pendiri bangsa. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI, Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemberlakuan tarif resiprokal yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menimbulkan ketidakpastian global hingga membuat banyak negara cemas atas kondisi perekonomian dunia.

Namun, Prabowo meyakini bahwa Indonesia bisa menghadapi dan mengendalikan kebijakan tarif dari Trump tersebut.

"Apa yang terjadi sekarang, goncangan dunia akibat negara ekonominya terkuat membuat kebijakan-kebijakan yang memberikan peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia. Banyak negara yang cemas."

"Ya, kita akan menghadapi tantangan, tapi saya bicara dengan tim saya ternyata situasinya dapat kita hadapi dan bisa kita kendalikan," kata Prabowo, dalam acara Sarasehan Ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Prabowo lantas mengingatkan bahwa perekonomian di Indonesia harus bisa berdiri sendiri, seperti yang diperjuangkan para pendiri bangsa.

"Sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita sejak dulu, termasuk saya sejak dulu saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri," jelas Prabowo.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto pun menyampaikan bahwa beberapa aspek ekonomi Indonesia menunjukkan kekuatan, sebagai berikut:

  • Pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,03 persen (c-to-c)

Secara spasial ekonomi tumbuh positif di semua wilayah. 

Pertumbuhan tertinggi di Papua Barat (20,8 persen) dan Maluku Utara (13,7 persen).

Airlangga menyebut, semua sektor tumbuh positif dengan kontribusi terbesar Industri Pengolahan (18,98 persen PDB). 

  • Inflasi Indonesia yang terkendali

Pada Maret 2025 Indonesia mengalami inflasi 1,65 persen (mtm) dan 1,03 persen (yoy).

Baca juga: Trump: Bagi Saya, Kata Terindah dalam Kamus adalah Tarif dan Itu Kata Favorit Saya

  • Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di level optimis

IKK pada Februari 2025 berada pada level Optimis sebesar 126,4 dibandingkan Januari 2025 sebesar 127,2 atau masih konsisten di level optimis. 

  • PMI manufaktur di level ekspansif

PMI Maret 2025 sebesar 52,4 dibandingkan Februari 2025 sebesar 53,6, di level ekspansi seiring peningkatan output dan demand di dalam negeri.

"Dalam laporan terakhirnya, Moody’s melaporkan bahwa dinilai ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga berkat permintaan domestik yang kuat dan komitmen pemerintah dalam menjaga kredibilitas kebijakan moneter dan fiskal," ujar Airlangga.

  • Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh

IPR pada Februari 2025 terkontraksi 0,5 persen yoy namun tetap tumbuh 0,8 persen secara bulanan dipengaruhi kelompok makanan, minuman, tembakau.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved