Berbagai Sektor Diprediksi Merugi akibat Gelembung Investasi AI Tiongkok
Meskipun AI telah meningkatkan efisiensi tempat kerja, AI gagal meningkatkan kualitas pekerjaan bagi pekerja Tiongkok.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasrat di balik penggelontoran uang untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Tiongkok memunculkan potensi gelembung investasi.
Para ahli mengingatkan hal ini dapat menimbulkan risiko bagi teknologi di Negeri Tirai Bambu itu.
Dikutip dari Daily Mirror, Rabu (9/4/2025), para ahli membeberkan berbagai konsekuensi dari skenario ini, mulai dari maraknya pemutusan hubungan kerja, jatuhnya harga saham, hingga berbagai kerugian lain di bidang ekonomi.
Kepala Eksekutif Baidu, Robin Li, menggambarkan hubungan paralel antara gelembung dot-com dan gelembung AI.
Baca juga: Tiongkok Manfaatkan Teknologi AI Deepseek dalam Program Bantuan Gempa Myanmar
Dirinya mengatakan bahwa hanya satu persen perusahaan AI yang akan bertahan, sementara 99 persen lainnya akan runtuh dalam skenario ini.
“Menurut saya, seperti banyak gelombang teknologi lainnya, gelembung itu tidak dapat dihindari. Ketika Anda melewati tahap kegembiraan awal, orang-orang akan kecewa karena teknologinya tidak memenuhi harapan tinggi yang dihasilkan melalui kegembiraan awal,” katanya dalam keterangan yang diterima, Rabu.
Menyusul kinerja tinggi dan harga kompetitif yang ditunjukkan oleh model AI Tiongkok, DeepSeek, telah terjadi lonjakan jumlah perusahaan yang mengembangkan model dan aplikasi canggih.
Menurut data pemerintah Tiongkok, terdapat lebih dari 4.500 perusahaan AI pada pertengahan 2024.
Sementara itu, pimpinan Alibaba Group Joe Tsai menyatakan kekhawatirannya atas penggalangan dana, terlepas dari permintaan sebenarnya.
"Saya mulai melihat awal dari semacam gelembung. Saya mulai khawatir ketika orang membangun pusat data atas dasar spekulasi," katanya.
Dasar kekhawatiran pengusaha
Sektor AI telah tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan yang melebihi 10 persen hingga saat ini.
Namun, sektor ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 47,1 persen antara tahun 2025 dan 2030.
China International Capital Corporation telah memperkirakan investasi sebesar USD 1,4 triliun di sektor AI pada tahun 2030.
Di tengah perang tarif dengan AS, Tiongkok telah menciptakan dana investasi AI dengan modal awal sebesar USD 8,2 miliar.
5 Prompt Gemini AI Gabungkan Foto Masa Kecil dan Sekarang, Hasilnya Natural dan Bikin Nostalgia |
![]() |
---|
Peringatan 60 Tahun Tibet Dihadiri Xi Jinping dan Delegasi Pusat Tiongkok |
![]() |
---|
5 Aplikasi Crypto untuk Pemula Terbaik di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Tren Smart Building di Indonesia Menguat, IoT dan AI Optimalkan Efisiensi Gedung |
![]() |
---|
Afriansyah Noor Dilantik Jadi Wamenaker, Demokrat Soroti Persoalan Tenaga Kerja yang Perlu Ditangani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.