Wamenparekraf Optimis Industri Arsitektur Tanah Air Dorong Meningkatnya Investasi Wisata
Tren arsitektur hijau juga lebih memperhatikan dampak negatif serta menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan alam sepanjang siklus hid
Astri menerangkan, dengan sistem Domus Fastrack mereka ingin menunjukkan bahwa material baja lapis dapat dibentuk sesuai dengan desain kreatif arsitektur.
“Desain yang kami buat cukup random. Contohnya pada desain yang kami buat ada sudut kemiringan 10 derajat. Dengan Domus Fastrack, desain tersebut bisa dibentuk sesuai keinginan melalui software mereka. Dari Software ini kemudian diproduksi rangka sesuai dengan desain sehingga di lokasi konstruksi tidak ada material yang tersisa,” kata Astri.
Di kesempatan yang sama, perwakilan PT Tatalogam Group, Christi Pramudianti Wihardjono menerangkan, Domus Fastrtrack merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan dengan teknologi canggih untuk berbagai aplikasi bangunan.
Mulai dari desain hingga proses manufaktur menggunakan bahan baja lapis berkualitas tinggi produksi PT. Tatalogam Lestari.
Dengan software mereka yang terus ter-update, material baja lapis dipotong sesuai desain yang sudah ditentukan sehingga produk yang dihasilkan hampir tidak menyisakan limbah produksi.
“Domus Fastrack adalah sistem membuat rumah prefabrikasi ramah lingkungan yang telah banyak digunakan untuk komersial, perumahan dan banyak bangunan lain. Dengan kelebihan, tanpa waste dan didesain menggunakan teknologi tinggi sehingga sangat presisi dan sangat cepat dalam perakitannya. Contohnya dalam proses pembangunan instalasi modular artistik ‘Halaman’ ini, dari desain masuk hingga produk terinstal hanya membutuhkan waktu 1-2 minggu saja,” kata Christi.
Dengan berbagai kelebihannya itulah, Christi berharap teknologi Domus Fastrack dapat dimanfaatkan oleh para arsitektur Tanah Air untuk berkarya sesuai dengan kreatifitasnya sehingga dampaknya ke depan, industri arsitektur juga dapat membantu mewujudkan target pemerintah dalam meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia.
Bangun Ekonomi Kreatif, Aiptu Sukirja Libatkan Warga Sekitar dalam Usaha Tas Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Novita Hardini: Syuting Film di Indonesia Lebih Mahal dari New York dan Korea |
![]() |
---|
SBY Gelar Pameran Art for Peace and a Better Future, Gaungkan Kedamaian |
![]() |
---|
Semester I 2025, Investasi Sektor Ekonomi Kreatif Rp 90,12 Triliun, Jakarta Paling Diminati |
![]() |
---|
Ketua Umum Gekrafs Kawendra Minta Pelaku Perusak Cagar Budaya Ditindak Tegas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.