Tribunners / Citizen Journalism
Sidang Tahunan MPR
Mengawal Janji dan Arah Pidato Presiden: Dari Kata ke Karya untuk Indonesia Maju
Pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR adalah salah satu dokumen politik paling penting tahun ini.
Namun, kedaulatan ekonomi hanya akan terwujud bila rantai distribusi hasil pembangunan dirasakan hingga desa-desa.
Tantangannya adalah mengubah pertumbuhan ekonomi menjadi pemerataan yang nyata, menutup celah monopoli, dan memastikan kebijakan tidak sekadar menguntungkan konglomerasi atau kelompok tertentu.
Sumber Daya Alam (SDA) dan Tambang Ilegal: Jangan Hanya Tertib di Atas Kertas
Presiden menyampaikan keberhasilan penertiban 3,1 juta hektar sawit ilegal dan rencana menertibkan tambang yang melanggar aturan. Ini langkah awal yang baik, tetapi publik menunggu pembuktian di lapangan.
Tambang ilegal, perambahan hutan, dan eksploitasi sumber daya alam tanpa izin bukan hanya merugikan negara, tetapi juga menghancurkan lingkungan hidup dan sumber penghidupan masyarakat lokal.
Ketegasan hukum harus disertai keberpihakan kepada rakyat kecil, serta menghindari kompromi yang melemahkan penegakan hukum.
Efisiensi Berkeadilan: Keadilan Harus di Atas Segalanya
Presiden melaporkan telah menyelamatkan Rp300 triliun APBN dari potensi penyelewengan, menggeser anggaran tidak produktif menjadi program yang langsung dirasakan rakyat. Langkah ini mencerminkan efisiensi berkeadilan sebagaimana disebut dalam Pasal 33 ayat (4) UUD NRI Tahun 1945.
Namun perlu ditekankan bahwa keadilan harus menjadi prioritas di atas efisiensi. Efisiensi tanpa keadilan berpotensi melahirkan ketimpangan baru, sementara keadilan yang dijalankan secara efisien akan memberi manfaat yang merata.
Prinsip ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Dengan menempatkan keadilan sebagai panglima, efisiensi anggaran akan menjadi instrumen pemerataan, bukan sekadar penghematan biaya.
Pendidikan dan SDM: Membangun Karakter Bangsa
Program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, pemerataan fasilitas pendidikan, hingga peningkatan kesejahteraan guru adalah langkah strategis membentuk generasi sehat, cerdas, dan berkarakter.
Namun, membangun SDM unggul tidak cukup dengan infrastruktur pendidikan semata.
Pendidikan karakter berbasis Pancasila, penanaman nilai gotong royong, literasi digital, dan keterampilan abad ke-21 harus menjadi fokus, agar anak-anak Indonesia tumbuh sebagai warga negara yang kritis, kreatif, dan bertanggung jawab.
Pemikiran Pendiri Bangsa: Relevan Sepanjang Masa
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Sidang Tahunan MPR
Prabowo Klaim Transisi Kepemimpinan dari Jokowi Berjalan Lancar, Pakar: Terjadi Juga di Era SBY |
---|
Prabowo Klaim Pengangguran Turun, Anggota DPR: Fakta di Lapangan Job Fair Selalu Sesak Pelamar Kerja |
---|
KPK Awasi Ketat Alokasi Anggaran Pendidikan Rp 757,8 Triliun untuk 2026 |
---|
Bukti Nyata Komitmen Prabowo soal Berantas Korupsi Dinantikan Rakyat, Pakar: Jangan Cuma Omon-omon |
---|
Termasuk Gaji PNS, 3 Hal Penting Tak Disinggung Prabowo pada Pidatonya di DPR Kemarin |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.