Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

AI, Nasib Kalangan Muda, dan Solusi Perlindungan Hukum

AI tidak bisa dihindari, tetapi bisa diatur. Pemerintah memiliki peran krusial dalam menciptakan ekosistem yang adil bagi generasi X, Y, Z, dan Alpha.

|
Editor: Sri Juliati
Surya/Habibur Rohman
KECERDASAN BUATAN - Siswa kelas X dan XI SMAK Frateran melihat beberapa hasil karya mahasiswa yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) disela AI Viber Only with Institut STTS, Senin (10/6/2024). AI tidak bisa dihindari, tetapi bisa diatur. Pemerintah memiliki peran krusial dalam menciptakan ekosistem yang adil bagi generasi X, Y, Z, dan Alpha di era digital. 

Oleh: Dr. Bakhrul Amal, S.H., M.Kn
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

TRIBUNNEWS.COM - Seseorang tidak akan dapat melakukan perubahan sebelum terlebih dahulu memahami apa yang hendak diubah. 

Begitu kira-kira Zizek menanggapi narasi Marx tentang kegelisahan dari omon-omon para filsuf yang hanya disibukkan oleh khayalan untuk menafsirkan dunia. 

Keduanya sepakat bahwa yang lebih penting dari kegiatan menafsirkan, dari aktivitas kontemplasi, adalah kesungguhan untuk segera bertindak dan membuat perubahan itu sendiri.

Hari ini, kita menyaksikan bagaimana pemerintah terus menyesuaikan kebijakannya di tengah arus perubahan zaman. 

Berbagai regulasi diterbitkan untuk merespons dinamika teknologi yang semakin pesat, termasuk di dalamnya kecerdasan buatan (AI). 

Akan tetapi, pertanyaannya adalah apakah kebijakan yang telah dibuat itu sudah cukup untuk menjawab tantangan zaman dan melindungi generasi X, Y, Z, dan Alpha dari dampak negatif teknologi ini?

Hingga kini belum ada kebijakan yang secara spesifik membahas dampak AI terhadap generasi muda. 

Padahal perkembangan AI, yang dianggap mempermudah berbagai aspek kehidupan manusia, lambat laun telah menjadi ancaman serius jika tidak dapat diantisipasi dengan baik. 

AI tidak hanya mengubah cara kita dalam bekerja dan belajar, tetapi juga berpotensi menghilangkan kreativitas, daya kritis, bahkan mata pencaharian di berbagai sektor.

ChatGPT dan Masa Depan Kreativitas

Salah satu fenomena yang saat ini marak di kalangan generasi muda adalah penggunaan ChatGPT dan aplikasi sejenisnya. 

AI berbentuk aplikasi tanya jawab interaktif ini mampu memberikan solusi atas hampir semua pertanyaan, juga mampu membantu dalam mengerjakan tugas, hingga bisa dipergunakan sekadar menjadi teman berbincang di waktu senggang.

Namun, jika tidak diimbangi dengan regulasi yang tepat, penggunaan AI semacam ini bisa membahayakan. 

Generasi muda berisiko kehilangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, bahkan mengesampingkan etika akademik. 

Lebih dari itu, profesi yang bergantung pada intelektualitas manusia—seperti pengajar, penulis, dan peneliti—bisa terancam. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan