Berbasis di Sukabumi Jabar, Industri Kreatif Digital Ini Tangani 100 Klien dari 25 Negara
Ekosistem kreatif yang hebat harus dibangun dari dalam, dengan berinvestasi pada pengembangan tim melalui pelatihan, akses sumber belajar.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak beberapa tahun terakhir, industri kreatif digital semakin banyak bermunculan di daerah termasuk kota-kota kecil di luar Jakarta.
Adopsi digital yang semakin meluas membuat mereka bisa mengerjakan berbagai proyek kreatif dari berbagai negara dan beragam industri yang menjadi kliennya.
Di kota kecil Sukabumi, Jawa Barat, sebuah studio desain sukses menjalankan bisnis kreatif ini dan hingga saat ini menangani 100 lebih klien dari 25 negara tersebar di 5 benua.
Nama studio kreatif tersebut adalah Orely Design Studio. Kehadirannya dirancang sebagai ekosistem digital untuk mendukung digitalisasi pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan berbagi cerita melalui desain produk digital dan website yang fungsional, modern, dan relevan.
Baca juga: Kolaborasi Telkom dan Conversant Hadirkan Solusi Distribusi Konten Digital Cepat dan Aman
Fokus mereka pada desain antarmuka pengguna (UI/UX), branding, dan pengalaman digital sebagai jembatan untuk menghubungkan kreativitas lokal dengan standar global.
Kemampuan untuk menjadi jembatan itu lahir dari sebuah keyakinan mendasar. Bagi Orely Design Studio, desain bukanlah sekadar estetika visual, melainkan cara membangun koneksi yang tulus antara sebuah merek dengan audiensnya. Di tengah arus informasi digital yang padat, pengalaman pengguna yang hangat dan intuitif menjadi kunci untuk membangun hubungan jangka panjang.
“Indonesia punya energi kreatif yang luar biasa. Pengalaman kami di panggung global mengajarkan banyak hal, dan sekarang kami ingin membawa semua pembelajaran itu kembali ke Indonesia,” ujar Riko Sapto Dimo, Founder & Managing Director Orely Design Studio dikutip Minggu, 7 September 2025.
Dia mengatakan, dengan mengelola studio kreatif digital di Sukabumi, pihaknya ingin berkontribusi membangun talenta dan meningkatkan standar UI/UX di Indonesia agar bisa bersinar di kancah internasional.
Untuk mewujudkan standar global tersebut dalam setiap karya kreatifnya, mereka menggunakan pendekatan storytelling. Tidak memulai dari aspek teknis, tim Orely Design Studio justru menggali lebih dalam cerita dan nilai yang ingin disampaikan oleh sebuah merek.
Proses ini melahirkan desain antarmuka, ilustrasi, dan animasi yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki resonansi emosional.
“Kami kagum dengan sentuhan gaya dan efisiensi mereka dalam menghasilkan ilustrasi,” ujar Johny Weeks, Director of Business Development, Tech Fluency, salah satu kliennya di luar negeri.
“Mereka memiliki kemampuan ilustrasi dan animasi yang sangat kuat,” ujar Sergei Gursev, COO Sentral Sun LCC.
Karya kreatif studio ini dinilai mampu menghadirkan pengalaman digital yang terasa personal dan otentik, seolah dirancang khusus untuk setiap penggunanya dan menghadirkan pengalaman digital yang hidup dan dinamis.
Menurut Riko, karya yang otentik hanya bisa lahir dari tim yang juga otentik.
Dia mengatakan, ekosistem kreatif yang hebat harus dibangun dari dalam, dengan berinvestasi pada pengembangan tim melalui pelatihan, akses sumber belajar, memfasilitasi anggota yang ingin mengembangkan kemampuan melalui pembelajaran mandiri, dan perekrutan talenta dari komunitas lokal Sukabumi.
Gadis Sukabumi Dipaksa Menikah dengan WNA China, Dedi Mulyadi Soroti Kasus TPPO dan Pemerasan |
![]() |
---|
Pelajar SMA Keluhkan Menu MBG di Sukabumi Bau: Nasi Berlendir |
![]() |
---|
Sosok Gadis Sukabumi Korban TPPO di China, Ibu hanya Buruh Pabrik dan Diminta Tebusan Rp200 Juta |
![]() |
---|
Upah Ibu di Sukabumi Rp30 Ribu Sehari, Anak Gadisnya Disekap di Cina Diminta Tebusan Rp200 Juta |
![]() |
---|
Menteri Ekraf: AI Jadi Kolaborator Baru di Industri Kreatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.