Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Indeks Harga Saham Gabungan

Ambruknya IHSG 2025: Akar Masalah dan Jalan Pemulihan Ekonomi Indonesia

Di tengah tantangan ini, penting untuk diingat bahwa Indonesia telah menunjukkan resiliensi dalam menghadapi krisis sebelumnya. 

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SAHAM ANJLOK - Pengunjung beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada Selasa (18/3) dan sempat terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kelima, kredibilitas kebijakan perlu diperkuat melalui keterbukaan informasi. Pendirian independent fiscal council yang terdiri dari ekonom terkemuka dari berbagai latar belakang dapat memberikan penilaian obyektif terhadap kebijakan ekonomi pemerintah. 

Peningkatan transparansi melalui laporan bulanan realisasi anggaran yang dipublikasikan secara luas, termasuk analisis risiko fiskal yang komprehensif, akan membangun kepercayaan investor.

Tak kalah penting, sektor swasta harus dilibatkan secara aktif dalam proses pemulihan ekonomi. Pemerintah perlu menciptakan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan investasi domestik, seperti tax holidays yang ditargetkan untuk sektor-sektor prioritas dalam hilirisasi industri. 

Kebijakan deregulasi yang fokus pada pengurangan hambatan birokrasi dan perizinan dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan start-up yang menjadi mesin penciptaan lapangan kerja. Dialog public-private yang terstruktur dan reguler dapat memastikan kebijakan ekonomi selaras dengan kebutuhan sektor riil.

Di tengah tantangan ini, penting untuk diingat bahwa Indonesia telah menunjukkan resiliensi dalam menghadapi krisis sebelumnya. 

Krisis 1998 dengan pertumbuhan ekonomi minus 13?n nilai tukar rupiah yang terjun hingga Rp 17.000 jauh lebih parah dari situasi sekarang. Demikian pula krisis pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kontraksi ekonomi namun berhasil diatasi melalui kebijakan countercyclical yang tepat.

Ambruknya IHSG pada Maret 2025 harus dilihat sebagai peluang untuk memperbaiki fundamental ekonomi. 

Dengan penanganan yang tepat—mengatasi akar masalah, bukan sekadar gejalanya—Indonesia tidak hanya dapat keluar dari krisis ini, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat untuk menghadapi guncangan di masa depan. 

Seperti kata bijak, "Jangan sia-siakan krisis yang baik." Inilah saat untuk membangun ekonomi Indonesia yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan berkeadilan, dengan menyelaraskan kebijakan ekonomi jangka pendek dengan tren transformatif jangka panjang yang akan membentuk ekonomi global dalam dekade mendatang.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan