Tribunners / Citizen Journalism
Konsekuensi Jika Ukraina Boleh Serang Target Jauh di Wilayah Rusia
Ukraina hanya bisa menggunakan rudal jarak jauh dengan bantuan satelit pemandu yang dioperasikan negara NATO.
Hingga hari ini, taktik dan strategis Rusia relatif berhasil. Ukraina semakin lemah secara militer, namun belum goyah karena masih menerima sokongan AS dan sekutu baratnya.
Moskow terus berusaha menekan Ukraina secara politik, dengan memaksimalkan isu berakhirnya masa jabatan Volodymir Zelensky sebagai Presiden Ukraina berdasar konstitusi.

Zelensky berakhir masa jabatannya sebagai presiden pada 20 Mei 2024, tapi Kiev berdalih menggunakan UU Darurat Militer sebagai legitimasinya.
Pemilu Ukraina belum bisa digelar karena sedang dalam situasi perang, dan Zelensky masih dianggap sah memimpin negara oleh Verkhovna Rada (parlemen) Ukraina.
Kembali soal gagasan izin dan pengiriman senjata jarak jauh ke Ukraina dan keterlibatan NATO dalam perang, sesungguhnya bukan hal baru.
Rusia berulang-ulang menyatakan, tentara NATO sudah terlibat langsung dalam peperangan di Ukraina.
Prancis mengirimkan instruktur militer dan unit pasukan khusus guna membantu pasukan Ukraina di garis depan.
Sebagian misi dibungkus lewat aksi Legiun Internasional Prancis dan tentara bayaran yang benar-benar beroperasi secara partikelir.
Pentagon, Inggris, Belanda, Finlandia, Swedia, dan Polandia juga disebut mengirimkan operator militer untuk membantu pengoperasian sistem senjata yang dipasok negara itu ke Ukraina.
AS mengirimkan sederet persenjataan modern, seperti tank M11 Abrams, rudal HIMARS, lapis baja Bradley, rudal Patriot, rudal taktis darat ke darat ATACSM, dan lain-lain.
Persenjataan itu memerlukan dukungan Kemahiran personel saat pengoperasian. Ukraina sebelumnya tidak pernah menggunakan persenjataan seperti ini.
Prancis mengirimkan sistem rudal SCALP, berjangkauan 250 kilometer. Ukraina juga belum pernah menggunakan persenjataan ini.
Sedangkan Inggris telah memasok peluru kendali Storm Shadow, rudal jarak jauh berjangkauan 250 kilometer, yang juga belum pernah dimiliki Ukraina.
Ini fakta-fakta yang memperlihatkan, sesungguhnya NATO secara langsung telah terlibat pertempuran melawan Rusia di Ukraina.
Jika gagasan Presiden Macron yang ingin mengirimkan tentara Uni Eropa bertempur ke Ukraina, maka selangkah lagi perang akbar Eropa akan pecah.
Perang yang berpotensi menimbulkan kerusakan katastrofik di benua Eropa, bisa jauh melampaui kehancuran semasa Perang Dunia II.
Rusia telah berulang-ulang memperingatkan kemungkinan ini. Semoga para pemimpin NATO dan Uni Eropa tidak kehilangan akal sehatnya.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rudal Storm Shadow
Rudal Taurus
pengiriman tentara negara-negara NATO
Sekjen NATO
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky
Ukraina
Jens Stoltenberg
PM Prancis Emmanuel Macron
Emanuel Macron
Langgar Langit NATO: Jet Rusia Masuki Estonia, Pasal 5 di Ujung Tanduk? |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.305: NATO Cegat Jet Rusia Langgar Wilayah Udara Estonia |
![]() |
---|
3 Jet Tempur Rusia Nyelonong Masuki Wilayah Estonia, NATO Siaga Penuh |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli 2025 Putra, Ini Bagan dan Jadwalnya |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.304: Trump Kritik Putin dan Sebut Rusia Alami Kerugian Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.