Rabu, 1 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Konsekuensi Jika Ukraina Boleh Serang Target Jauh di Wilayah Rusia

Ukraina hanya bisa menggunakan rudal jarak jauh dengan bantuan satelit pemandu yang dioperasikan negara NATO.

Kementerian Pertahanan Korsel via AP
Rudal Taurus buatan Jerman memiliki jangkauan jarak jauh. Ukraina meminta jenis rudal ini, namun Jerman menolak memberikannya. 

Rusia di putaran negosiasi siap menghentikan perang jika Ukraina menyetujui sejumlah syarat yang diminta Moskow.  

Antara lain, Ukraina harus jadi negara netral di Uni Eropa dan NATO. Kedua, Kiev harus mengakui hasil referendum Donbas yang bergabung ke Federasi Rusia.

Syarat ini ditolak Ukraina. Kiev mengajukan penghentian konflik tanpa syarat oleh Rusia. Pasukan Rusia harus keluar dari wilayah seperti sebelum 22 Februari 2022.

Terhentinya negosiasi ini menjadikan perang di Ukraina berlanjut sangat sengit. Pasukan Rusia terus maju jauh, memakan wilayah demi wilayah Ukraina, tak hanya meliputi Donbas.

Wilayah Donbas terdiri Republik Luhanks dan Donetsk, yang mayoritas penduduknya berbahasa Rusia dan lebih dekat ke kultur Rusia.

Kedua wilayah ini sejak 2014, ketika terjadi Revolusi Maidan, menolak bersepakat dengan agenda Kiev yang didukung Uni Eropa dan NATO.

Pasukan Ukraina yang didukung elemen-elemen paramiliter neo-Nazi sejak itu membombardir wilayah Luhanks dan Donetsk di bagian timur Ukraina.

Berlanjutnya peperangan di Ukraina realitasnya memang menunjukkan agenda barat, untuk terus menekan Rusia.

Fakta-fakta ini sulit dibantah, mengingat betapa agresifnya kekuatan NATO yang dipimpin AS, untuk mengontrol sepenuhnya pemerintah di Kiev.

Sejak runtuhnya Uni Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa, NATO menjadi kekuatan tunggal aliansi militer AS dan Eropa yang dipisahkan samudera Atlantik.

Satu hal yang jadi komitmen sesudah glasnot dan perestroika membubarkan Uni Soviet, NATO tidak punya agenda memperluas wilayahnya ke Eropa Timur.

Namun agenda itu berubah, setelah Vladimir Putin berhasil memulihkan kemampuan dan kekuatan Rusia, dan jadi kekuatan besar ketiga di dunia setelah AS dan China.

NATO agresif membangun militer semakin ke timur, dan mengontrol Ukraina adalah jalur tol NATO menempatkan pasukannya tepat di halaman depan Rusia.

Penempatan pasukan NATO di Ukraina, artinya mendekatkan jarak jangkau pasukan dan senjata strategis NATO ke wilayah Rusia. Inilah harga mati Rusia.

Karena itulah Presiden Vladimir Putin pada 22 Februari 2022 memerintahkan pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina, untuk mencegah terwujudnya agenda NATO.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved