Senin, 6 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Skenario Konflik Sesudah Serbuan Hamas 7 Oktober 2023

Potensi front perang baru selain Jalur Gaza ada di perbatasan Israel-Lebanon, Israel-Suriah di Golan, dan wilayah Tepi Barat.

AP/Ramez Mahmoud
Warga Palestina mengeluarkan jenazah dari reruntuhan bangunan pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Jebaliya, Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. (AP Photo/Ramez Mahmoud ) 

Sementara di Tepi Barat, bentrokan yang menewaskan warga Palestina terjadi di Hebron dan beberapa permukiman lain yang kini diblokade.

Di perbatasan Israell-Suriah, belum ada perkembangan signifikan. Namun jet-jet tempur Israel membombardir target di dekat Bandara Damaskus dan Aleppo di Suriah.

Pengeboman itu terjadi beriringan kedatangan Menlu Iran Hossein Amir Abdoulahian ke Damaskus, yang selanjutnya bergerak lewat darat ke Beirut, Lebanon.

Di perbatasan Israel-Mesir dan Jalur-Gaza-Mesir, juga belum ada pergerakan militer signifikan. Mesir-Israel terikat perjanjian damai dan memiliki hubungan diplomatik.

Begitu pula di perbatasan Israel-Yordania. Relatif stabil, dan riwayatnya memang belum pernah ada konflik signifikan di perbatasan kedua negara ini.

Melihat tanda-tanda lapangan seperti ini, potensi atau skema konflik terbuka di darat masih akan terfokus di Jalur Gaza dan Sebagian Tepi Barat.

Presiden Iran Ebrahim Raisi sudah berbicara dengan Pangeran Mohammad bin Salman dari Saudi Arabia.

Sementara Menlu AS Antony Blinken menemui Raja Husein di Amman, Yordania, setelah bertemu elite pemimpin Israel di Yerusalem.

Upaya diplomatik pemimpin negara-negara penting ini menunjukkan ada usaha untuk meredam peperangan tidak tereskalasi ke kawasan lebih besar.

Gedung Putih pun sudah menyatakan tidak akan terlibat langsung dalam perang darat antara Israel dan kelompok Hamas.

Namun Pentagon menempatkan armada kapal induk USS Ferard Ford di Laut Tengah. Tidak ada penjelasan spesifik apakah pasukan khusus AS akan dilibatkan dalam pembebasan sandera di Gaza.

Peluang munculnya front pertempuran baru di perbatasa Israel-Lebaon mungkin lebih besar, mengingat kemampuan militer kelompok Hezbollah Lebanon.

Namun ini akan sangat tergantung bagaimana sikap dan keputusan Iran. Pertemuan Menlu Iran ke Beirut kemungkinan hendak mengukur situasi Lebanon.

Sebab, Hezbollah Lebanon hanya satu di antara banyak faksi atau kekuatan politik yang punya peran penting di Lebanon.

Jika pemerintah Lebanon menolak terlibat, kemungkinan besar Iran akan mengerem partisipasi dan dukungan langsung ke Hezbollah Lebanon untuk membuka front tempur baru di utara.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved