Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Serba-serbi Terapi Kanker

Inilah penjelasan mengenai terapi kanker. Mulai dari pembedahan, pemberian obat kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, hingga terapi fotodinamik.

Editor: Sri Juliati
pixabay.com
ILUSTRASI Kemoterapi - Inilah penjelasan mengenai terapi kanker. Mulai dari pembedahan, pemberian obat kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, hingga terapi fotodinamik. 

Obat ini menyasar molekul tertentu yang menjadi target yang terlibat dalam pertumbuhan atau kelangsungan hidup sel kanker.

Keterbatasan terapi ini adalah tidak semua pasien kanker menjadi kandidat terapi target.

Hanya yang memiliki target yang sesuai sajalah yang dapat diberikan obat golongan ini.

Di sisi lain, obat ini seringkali dikombinasikan dengan obat kemoterapi.

Penderita kanker menjalani pengobatan radioterapi, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat(20/5/2016).
Penderita kanker menjalani pengobatan radioterapi, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat(20/5/2016). (Warta Kota/henry lopulalan)

Radioterapi adalah metode pengobatan kanker yang tidak kalah penting.

Metode ini secara prinsip hampir sama dengan kemoterapi hanya saja tidak mengunakan obat tetapi menggunakan sinar energi tinggi yang berasal dari bahan radioaktif atau sinar x energi tinggi.

Karena menggunakan radiasi, metode ini sering kali meninggalkan iritasi di area tubuh yang terpapar sinar.

Untuk meningkatkan efek terapi pada beberapa jenis kanker, radioterapi dapat dikombinasikan dengan pemberian kemoterapi.

Efek samping sistemik seperti mual dan muntah juga sering dikeluhkan oleh pasien.

Imunoterapi. Metode ini relatif baru.

Beberapa obat dalam kategori ini ditujukan untuk membuat sistem imun tubuh mampu mengenali, melawan dan menghancurkan sel-sel kanker.

Pengobatan dengan imunoterapi dinilai lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.

Imunoterapi juga dapat meminimalisasi kekambuhan karena pengobatan ini akan memicu imunomemori, yaitu kemampuan sistem imun tubuh untuk mengenali sel kanker.

Sehingga jika sel kanker itu muncul kembali, sistem imun akan segera mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker tersebut.

Karena secara spesifik hanya mengenali sel kanker saja, maka efek sampingnya relatif lebih ringan daripada kemoterapi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan