Tribunners / Citizen Journalism
Serba-serbi Terapi Kanker
Inilah penjelasan mengenai terapi kanker. Mulai dari pembedahan, pemberian obat kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, hingga terapi fotodinamik.
Editor:
Sri Juliati
dr. Wahyu Djatmiko, SpPD-KHOM
Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian dari kita mungkin sudah mengenal penyakit kanker.
Namun apa saja pilihan terapi kanker sering kali belum diketahui dengan baik.
Banyak pasien yang menganggap operasi pembedahan adalah satu-satunya pengobatan kanker, padahal tidak.
Pembedahan adalah salah satu tindakan medis yang penting dalam pengelolaan kanker.
Untuk tumor padat, perlu dilakukan pemeriksaan sampel jaringan yang diambil melalui prosedur pembedahan.
Operasi pembedahan juga ditujukan untuk membuang sebagian besar jaringan tumor yang bisa jadi bersifat ganas alias kanker.
Meskipun pembedahan merupakan tindakan yang umum dilakukan, prosedur ini bukannya tanpa risiko.
Efek samping yang sering terjadi adalah risiko infeksi pada area luka, perdarahan, nyeri pasca operasi dan adanya potensi kerusakan organ di sekitar.
Baca juga: 10 Mitos tentang Kanker

Di samping pembedahan, dikenal juga pemberian obat kemoterapi, terkadang dikenal juga dengan sebutan obat sitostatika.
Metode ini menggunakan obat-obatan kimiawi yang telah teruji untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel ganas.
Kemoterapi diberikan beberapa kali dengan interval waktu tertentu tergantung jenis kanker yang disasar.
Ketepatan diagnosis, pilihan regimen obat dan keteraturan pemberian obat sangat mempengaruhi hasil pengobatan.
Efek samping yang sering dikeluhkan adalah mual, muntah, rambut rontok, kelelahan dan risiko infeksi.
Ada juga yang disebut terapi target. Obat ini tidak bekerja seperti obat kemoterapi pada umumnya.
Sumber: TribunSolo.com
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Cerita Shantyna Alami Nyeri Punggung, Dikira Biasa Ternyata Kanker Multiple Myeloma |
![]() |
---|
Kaum Pria Berisiko Tinggi Kena Kanker Darah, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta Hati-hati Saat Uji Coba Vaksin Kanker Enteromix Asal Rusia di Indonesia |
![]() |
---|
Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Multiple Myeloma, Apa yang Harus Dilakukan? |
![]() |
---|
Rusia Umumkan Temuan soal Vaksin Kanker, Menkes Harap Uji Klinisnya Ada di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.