Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Siapakah KH. Imam Jazuli Sebenarnya?

KH.Imam Jazuli adalah Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon menggawangi gerakan Ngaku NU wajib Ber PKB.

Editor: Husein Sanusi
Tribunnews/Rizki Sandi
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di acara tasyakuran 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di kantor DPP PKB, Minggu (5/2/2023). 

Apakah KH. Imam Jazuli pengurus PKB? Apakah beliau anggota mustasyar atau suriyah PBNU? Semua tidak. Beliau adalah NU kultural.

Di kalangan kiai, akademisi, dan praktisi, kiai yang gemar pakai kaos oblong ini kerap dijuluki manusia yang ‘without the box thinker’. Manusia yang lompatan berpikirnya mampu malampaui orang-orang di zamannya. Manusia yang tak kenal pembatas dalam berpikir kecuali yang jelas-jelas diperintahkan dan dilarang oleh agama.

Lihat perkembangan Pesanten Bina Insan Mulia. Hanya butuh waktu kurang dari 10 tahun untuk menjadikan Bina Insan Mulia sebagai pesantren besar. Pesantrennya di kampung banget. Untuk masuk ke dalam, harus melewati jalan kecil.

Tapi sebagian besar santrinya justru dari kota. Sebagian agenda pesantren juga dilakukan di hotel berbintang lima di kota. Sebagian besar lulusannya melanjutkan ke kampus-kampus internasional di berbagai negara. Guru dan santri diberi jatah untuk nonton film dan karaoke. Target lulusannya jelas: merebut kekuasaan untuk berdakwah, baik kekuasaan professional, politik, dan sosial.

Bagi saya pribadi dan PKB, KH. Imam Jazuli adalah sang ideolog sejati. Bukan ideolog karbitan. Bukan pula ideolog jadi-jadian. Sang ideologi sejati menyampaikan gagasan dan tujuan besar yang bersumber dari keyakinan dan pergulatan agar masa depan dapat dilihat dan ditelusuri dengan lebih terang.

Agar perjuangan dakwah NU powerful, maka PKB sebagai kendaraan politik NU juga harus besar. Karena itu, semua warga NU harus mendukung PKB sebagai panggilan atas ke-NU-annya. Masa depan NU dan masa depan PKB akan jauh lebih terang jika dilihat dari posisi ini.

Meski mengusung gagasan dan tujuan yang besar, tetapi sang ideolog mempu menyampaikannya dengan cara dan bahasa yang sederhana. Tidak perlu harus sarjana. Orang yang tidak sekolah pun dipastikan paham apa maksud Kiai Imam Jazuli dengan statemennya, “Ngaku

NU Wajib Ber-PKB”. Kalau ada yang tidak paham, itu keterlaluan namanya.

Sang ideolog juga ahli lapangan (street smart), bukan semata ahli kitab (text-book thinking). Setelah berkali- kali saya berdiskusi mengenai pendidikan, NU, PKB, dan umat Islam dengan Kiai Imam Jazuli, saya banyak mendapatkan perspektif yang unik, orisinil, dan tajam. Hal ini menunjukkan bahwa beliau adalah kreatif, inovatif, tajam menganalisis keadaan, dan strategis dalam berpikir.

Terakhir, sang ideolog adalah orang yang berani berkorban dan berani berjasa tanpa minta jasa. Untuk tujuan dan gagasan besar bagi PKB dan NU, Kiai Imam Jazuli berani berkorban, berani memberi, dan berani berbuat. Ini adalah teladan terbaik bagi siapa saja yang hari ini diberi amanah untuk mengelola urusan publik.

Buku ini ditulis oleh tangan yang dipenuhi cinta, kritis terhadap realitas, dan keberanian di hatinya. Karena itu, bagi warga NU dan PKB, wajib membacanya!

*Penulis adalah Ketua Umum DPP PKB & Panglima Santri.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved