Senin, 29 September 2025

Lokal Asri

3 Festival Budaya Ini Hadirkan Harmoni Tradisi dan Alam Indonesia

Tiga festival budaya ini bukan cuma suguhkan tradisi unik, tapi juga ajak kita lebih dekat dan peduli pada kelestarian alam Indonesia.

HandOut/IST
FESTIVAL BUDAYA INDONESIA - Tarian tradisional menjadi bagian dari kemeriahan Dieng Culture Festival yang berlangsung di dataran tinggi Dieng. Perpaduan budaya dan alam pegunungan menghadirkan nuansa sakral sekaligus meriah dalam festival tahunan ini. 

Selama festival, wisatawan juga bisa menjelajahi perkampungan di sekitar danau yang menyimpan kekayaan seni, ukiran kayu, hingga rumah-rumah tradisional yang kental nuansa Papua.

Para wisatawan pun dapat belajar langsung bagaimana masyarakat menjaga ekosistem danau, memancing secara tradisional, serta memahami tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun. 

Festival ini cocok menjadi destinasi wisata budaya sekaligus alam, karena menyatukan ekspresi kearifan lokal dengan penghormatan terhadap ekosistem perairan dan pegunungan Papua.

Menurut Bupati Jayapura Yunus Wonda, FDS tidak sekadar agenda rutin, tetapi harus berdampak ekonomi dan sosial bagi warga. Untuk itu, pada tahun 2025, FDS tidak akan digelar, dan direncanakan kembali hadir dengan konsep baru pada 2026, dengan persiapan yang lebih matang dan dukungan penuh dari APBD Jayapura. 

“Pelaksanaan FDS selama ini dilakukan tanpa persiapan matang, bagi saya ini kurang efektif. Untuk itu kita akan agendakan pelaksanaannya di 2026 dengan konsep baru, jangan setiap tahunnya hanya seperti itu saja. Saya mau FDS benar-benar memberi dampak ekonomi dan pastinya memberdayakan perekonomian masyarakat lokal,” ujar Bupati Yunus. 

Harga Tiket Masuk FDS

Biasanya, masuk ke kawasan festival ini tidak dipungut biaya, alias gratis. Namun, untuk beberapa aktivitas seperti tur perahu ke pulau-pulau kecil di danau, wisatawan akan dikenakan tarif sekitar Rp20.000–Rp50.000, tergantung jenis aktivitas dan durasi.

Baca juga: Wisata Edukasi di Alam Indonesia: Dari Baluran hingga Gunungkidul

3. Festival Budaya Lembah Baliem, Papua Pegunungan 

Setiap bulan Agustus, hamparan hijau Lembah Baliem di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menjadi panggung budaya yang memukau. Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) hadir sebagai ajang pelestarian warisan budaya dari suku-suku asli Papua, terutama Dani, Lani, dan Yali, yang sejak lama mendiami kawasan ini. 

FBLB merupakan acara pariwisata tahunan ikonik Papua yang telah berlangsung sejak tahun 1989. Festival ini adalah perwujudan dari kearifan lokal yang berpijak pada hubungan harmonis antara manusia, alam, dan leluhur. 

Untuk tahun 2025, FBLB akan digelar pada 7-11 Agustus 2025 di Usilimo, Wamena, dengan puncak acara karnaval budaya berlangsung pada 11 Agustus. Karnaval tersebut akan menampilkan parade kostum adat, musik tradisional, pertunjukan seni dari komunitas lokal, dan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. 

Atraksi utama dalam festival ini adalah simulasi perang adat atau war dance, yang dulu merupakan bagian dari tradisi suku-suku di Pegunungan Tengah Papua. Kini, tradisi ini direka ulang secara simbolis sebagai pesan perdamaian, keberanian, dan solidaritas antarwarga. 

Tak hanya menyuguhkan atraksi budaya, Festival Lembah Baliem juga memperkenalkan cara hidup tradisional masyarakat pegunungan. Wisatawan dapat mengikuti lokakarya budaya, mengenal alat pertanian tradisional, menyaksikan pameran kerajinan tangan, atau mencicipi makanan khas Papua seperti ubi jalar dan sayur dari kebun lokal. 

FBLB juga diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik lainnya. Salah satunya adalah proses bakar batu, sebuah cara memasak babi secara tradisional dengan memanfaatkan batu panas.

Kemudian ada, Karnaval Budaya melestarikan burung Cendrawasih, satwa khas Papua yang makin langka. Para peserta tampil mengenakan busana kreatif bertema Cendrawasih, mulai dari kostum adat hingga kreasi modern yang memukau. Kegiatan ini tidak hanya menarik secara visual, tapi juga sarat akan pesan lingkungan. 

Di tengah lanskap pegunungan yang asri dan sejuk, festival ini mengajak pengunjung memahami nilai-nilai hidup masyarakat adat Papua, dari keteguhan menjaga budaya hingga keselarasan dengan alam sekitar. 

Harga Tiket Masuk FBLB

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan