TOPIK
Beras Oplosan
-
Ketua DPR Puan Maharani meminta agar kasus beras oplosan diproses secara hukum.
-
Pelaku usaha juga diminta menindaklanjuti dengan menyampaikan surat pernyataan pemenuhan PP Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan perdagangan.
-
Dia menyesalkan praktik curang yang dilakukan oleh oknum perusahaan dalam menjual beras berkualitas rendah dengan label premium.
-
Kajian tersebut menyimpulkan bahwa praktik ini berpotensi menyebabkan kerugian negara hingga Rp100 triliun.
-
Pihaknya telah melakukan kajian dengan metode mendatangi pasar, menimbang hingga mengklasifikasikan. Potensi kerugian negara hampir Rp 100 triliun.
-
Anggota Komisi III DPR RI Abdullah geram temuan 212 merek beras yang diduga dioplos dengan menurunkan kualitas dan menaikan harga di pasar
-
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku pengoplosan.
-
Registrasi produk beras sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 53/Permentan/KR.040/12/2018.
-
Berikut ini 21 merek beras diduga oplosan. Termasuk dari Wilmar Group yakni Sania hingga Fortune, juga dari PT Food Station Tjipinang Jaya.
-
Ada 212 merek beras diduga dari hasil oplosan dan tidak memenuhi standar kualitas, mutu, serta volumenya.
-
212 merek beras kedapatan curangi konsumen lewat label palsu dan berat kemasan tak sesuai. DPR minta aparat turun tangan, potensi kerugian
-
Hasil investigasi yang dilakukan Tribunnews.com memperkuat dugaan penyimpangan dan lemahnya pengawasan mutu beras di pasar.
-
Praktik oplosan kerap dianggap hal lazim di sejumlah pasar induk sehingga mencerminkan adanya normalisasi pelanggaran
-
Berikut ini 10 produsen beras yang diduga lakukan praktik nakal, mengoplos beras premiun di pasaran. Diungkap Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
-
Pemilik toko beras mengaku ada pesanan 50 ton beras dari seorang anggota DPRD DKI Jakarta. Beras tersebut dikemas dalam 2.000 karung.
-
Menteri Amran mengungkap salah satu modus beras oplosan yakni pencantuman label yang tidak sesuai dengan kualitas beras sebenarnya.
-
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan langkah tegas dalam membongkar praktik curang 212 mafia pangan.
-
Anggota Komisi IV DPR RI Riyono meminta pihak swasta ditindak lebih tegas, sebab pihak swasta masih mendominasi rantai distribusi beras nasional.
-
Total ada 212 merek beras premium dan medium diduga melanggar regulasi mutu dan takaran.
-
Satgas Pangan Polri telah memeriksa sejumlah produsen beras yang diduga melanggar regulasi mutu dan takaran.
-
Pemerintah akan membenahi persoalan mafia pangan agar Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia seperti perintah Presiden Prabowo Subianto.
-
Kementerian Pertanian telah melaporkan penemuan beras premium yang kualitas dan mutunya tidak sesuai dengan standar ke polisi dan Kejaksaan Agung.
-
Waspada! Beras oplosan ancam kesehatan Anda. Kenali ciri fisik beras palsu, bahaya konsumsi, dan tips memilih beras asli menurut pakar IPB.
-
Mentan Amran ungkap 10 produsen beras diduga oplosan, pemeriksaan dilakukan Satgas Pangan dan Bareskrim Polri.
-
Mentan Andi Amran mengungkapkan praktik yang dilakukan produsen beras yakni menjual beras volume 4 kg padahal yang dijual hanya 4,5 kg.
-
Helfi belum menyampaikan lebih lanjut hasil pemeriksaan produsen beras yang diduga melakukan praktik curang mutu dan takaran.
-
Bareskrim Polri memeriksa empat produsen beras premium yang diduga melakukan praktik curang hari ini Kamis (10/7/2025).
-
Helfi berujar keempat produsen beras premium itu antara lain Wilmar Group dengan produk Sania, Sovia, Fortune, Siip.
-
Pengawasan dan penindakan ini merupakan upaya pemerintah menciptakan keadilan bagi petani, pelaku usaha jujur dan masyarakat tidak ditipu produk oplos
-
Dari seluruh merek yang ditemukan, dua di antaranya diproduksi oleh perusahaan asal Jakarta yang kini tengah dicurigai Kementan telah memasarkan beras
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved