5 Populer Regional: Viral Wali Murid Sekolah Elite Tolak MBG - Emak-emak Siram Polisi Pakai Bensin
Berikut rangkuman berita populer dimulai viralnya wali murid sekolah elit yang tolak MBG hingga emak-emak siram polisi pakai bensin di Sragen.
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari viralnya aksi seorang wali murid sekolah elit yang tolak program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wali murid tersebut berasal dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Izzah Serang, Banten.
Ia berpendapat MBG seharusnya diberikan kepada siswa yang tidak mampu.
Kemudian ada aksi emak-emak nekat siram anggota polisi pakai bensin di Mapolres Sragen, Jawa Tengah.
Emak-emak bernama Tri Wulandari itu awalnya tampak marah saat mendatangi lokasi kejadian.
Ia diketahui sedang mencari oknum polisi yang menyebutnya sebagai sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Viral Wali Murid Sekolah Elite Tolak MBG, Singgung Golongan Tak Mampu hingga Rapat Bawa Pajero
Video wali murid sekolah elite tolak program Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Izzah Serang, Banten, viral lewat media sosial.
MBG merupakan program unggulan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sudah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025 lalu.
Program MBG bertujuan meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita melalui penyediaan makanan bergizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
Namun, MBG akhir-akhir ini disorot karena kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah.
Sementara dalam video viral, wali murid menyampaikan keberatan adanya program MBG di sekolah anaknya.
Hal tersebut ia sampaikan saat mengikuti audiensi bersama Wali Kota Serang, Budi Rustandi.
Wali murid mengaku, program MBG di SDIT Al Izzah Serang berjalan tanpa persetujuan pihak yayasan.
Surat angket persetujuan baru diterima setelah menu MBG dibagikan ke para siswa.
"Angket itu disebar sebelum program dilaksanakan, bukan setelah berjalan."
"Setelah berjalan kita diminta menyetujui, kayak mulut udah dijejelin, ayo telen, telen kamu," katanya, dikutip dari video viral.
2. Buntut Pemain Ketipung di Klaten Dikeroyok: 3 Orang Jadi Tersangka, Ratusan Seniman Gelar Aksi Damai

Video pengeroyokan pemain musik ketipung di Klaten, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi saat acara resepsi pernikahan yang digelar di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (28/9/2025).
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria dipukul dengan kursi lipat oleh warga.
Bahkan, pria yang disebut sebagai pemain ketipung itu juga sempat ditendang.
Korban diketahui berinisial RW (23) atau yang dikenal dengan nama panggung Kirun, warga Kecamatan Klaten Tengah.
Kasi Humas Polres Klaten, AKP Suwoto, membenarkan adanya kejadian pengeroyokan itu.
Saat ini, kasus pengeroyokan pemain ketipung itu ditangani Unit Satreskrim Polres Klaten.
"Iya benar (ada pengeroyokan)" ungkap Suwoto, Selasa (30/9/2025), dilansir TribunSolo.com.
"Sedang berlangsung (penyelidikan)" tambahnya.
AKP Suwoto mengungkapkan, polisi telah menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Sebanyak tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus pengeroyokan terhadap pemain ketipung di Klaten.
"Hasil penyelidikan, ditetapkan tiga tersangka," ujar Suwoto.
3. Cerita Tim SAR Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Masih Merespons, Gerakkan Kaki

Sejumlah korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, diduga masih terjebak di balik bangunan.
Ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin (29/9/2025) sore, mengakibatkan tiga santri meninggal dunia.
Satu korban meninggal dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo dan dua korban meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Notopuro Sidoarjo.
Jarak lokasi rumah sakit diketahui tak jauh dengan Pesantren Al Khoziny, sekitar 7 Km atau 17 menit bila berkendara menggunakan mobil.
Hingga kini, petugas gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan beberapa pihak masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban.
Menurut Nanang Sigit, SAR Mission Coordinator (SMC), masih ada sejumlah korban yang tertimbun di bawah reruntuhan gedung.
Korban sebagian terperangkap di antara reruntuhan.
“Jumlahnya ada beberapa, termasuk ada yang masih bisa diajak komunikasi. Bisa minum dan makan ketika kita berikan. Tapi belum bisa dievakuasi,” kata Selasa (30/9/2025) malam, dilansir Surya.co.id.
Alasan Korban Masih Terjebak di Balik Reruntuhan
Nanang menyebut, korban yang terjebak tidak bisa ditarik atau dievakuasi karena pinggangnya terhimpit beton.
Pihaknya pun masih berupaya mengevakuasi korban.
Nanang menjelaskan bahwa indikasi ada beberapa korban lain yang masih hidup di bawah reruntuhan didapati dari teknologi scan.
4. Yai Mim Ungkap Kronologi Diusir dari Rumahnya usai Berseteru dengan Sahara, Pak RT: Ditolak Warga

Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim, diusir dari rumahnya.
Pengusiran itu terjadi setelah ia berseteru dengan tetangganya, Nurul Sahara, pemilik rental mobil.
Konflik keduanya kian memanas setelah Sahara merekam pertengkaran itu lalu mengunggahnya di media sosial.
Bahkan, beredar video yang memperlihatkan Yai Mim berguling-guling di tanah.
Buntut perseteruan itu, kini Yai Mim dan istrinya, Rosida Vignesvari diusir dari kediamannya di Perumahan Joyogran Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur.
Mulanya setelah perselisihan terjadi, RW setempat menanyakan terkait identitas Yai Mim dan istri.
Sebab, alamat di KTP Yai Mim dan Istri bukan di Perumahan Joyogran, melainkan tertulis dari kelurahan lain.
Oleh karena itu, menurut Rosida, Pak RW menyarankan agar Yai Mim dan istri segera mengubah alamat di KTP dan KK.
"Jadi setelah ada cekcok, Pak RW bilang, 'Anda penduduk mana?' pertanyaan seperti itu, saya bilang 'ya penduduk sini'."
"'KTP mana? KTP masih belum di sini, 'yaitu salahmu, itu kesalahan fatal, makanya segera pindah KTP'," kata Rosida menirukan ucapan Pak RW, dikutip Tribunnews.com dari tayangan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (1/10/2025).
Rosida menjelaskan, ia belum mengurus berkas kepindahan karena alasan keberangkatannya ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji tahun ini.
5. Kronologi Emak-emak Siram Polisi dengan Bensin Usai Merasa Disebut Orang Gila di Mapolres Sragen

Kasus mengejutkan terjadi di Mapolres Sragen saat seorang perempuan bernama Tri Wulandari menyiram seorang anggota polisi dengan bensin.
Peristiwa ini viral di media sosial setelah disiarkan langsung melalui akun Facebook pelaku, Selasa (30/9/2025).
Peristiwa bermula Tri Wulandari, yang akrab disapa Mbak Wulan, sejak awal sudah menyiarkan aktivitasnya melalui akun Facebook.
Dalam siaran langsung, ia menyebut hendak berjalan-jalan.
Ia meminta warganet mengikuti jalan-jalan seru versinya.
Ternyata, tujuan perjalanannya adalah menuju Kantor Polres Sragen.
Setibanya di lokasi, Tri tampak membawa plastik hitam berisi botol cairan yang kemudian diketahui sebagai bahan bakar minyak (BBM).
Tri langsung menuju ruang Provos dan bertanya tentang keberadaan Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Kasi Propam) Polres Sragen.
Namun, petugas menjawab bahwa pejabat tersebut sedang sakit.
(Tribunnews.com)
Sumber: TribunSolo.com
Guru SD Negeri di Jakarta Bersyukur Sekolahnya Belum Dapat MBG, Sebut Banyak Murid Menolak |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Bekasi Akan Libatkan Guru dan Orangtua Cicipi MBG Sebelum Dimakan Siswa |
![]() |
---|
Psikolog Sebut Anak-anak Bisa Phobia Buntut Keracunan MBG yang Terus Berulang: Dengar Kata MBG Stres |
![]() |
---|
YLKI Dorong Pemerintah Hentikan Sementara Semua Program MBG Demi Adanya Evaluasi Menyeluruh |
![]() |
---|
Terdapat 78 SPPG di Kota Bekasi, Berapa yang Sudah Punya Sertifikat Higiene? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.