Cerita Tim SAR Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Masih Merespons, Gerakkan Kaki
Sejumlah korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, diduga masih terjebak di balik bangunan, Selasa (30/9/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, diduga masih terjebak di balik bangunan.
Ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin (29/9/2025) sore, mengakibatkan tiga santri meninggal dunia.
Satu korban meninggal dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo dan dua korban meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Notopuro Sidoarjo.
Jarak lokasi rumah sakit diketahui tak jauh dengan Pesantren Al Khoziny, sekitar 7 Km atau 17 menit bila berkendara menggunakan mobil.
Hingga kini, petugas gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan beberapa pihak masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban.
Menurut Nanang Sigit, SAR Mission Coordinator (SMC), masih ada sejumlah korban yang tertimbun di bawah reruntuhan gedung.
Korban sebagian terperangkap di antara reruntuhan.
“Jumlahnya ada beberapa, termasuk ada yang masih bisa diajak komunikasi. Bisa minum dan makan ketika kita berikan. Tapi belum bisa dievakuasi,” kata Selasa (30/9/2025) malam, dilansir Surya.co.id.
Alasan Korban Masih Terjebak di Balik Reruntuhan
Nanang menyebut, korban yang terjebak tidak bisa ditarik atau dievakuasi karena pinggangnya terhimpit beton.
Pihaknya pun masih berupaya mengevakuasi korban.
Baca juga: Buntut Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Menag akan Buat Aturan Khusus Pembangunan Ponpes
Nanang menjelaskan bahwa indikasi ada beberapa korban lain yang masih hidup di bawah reruntuhan didapati dari teknologi scan.
Menurutnya, ada sejumlah reaksi dari para korban, seperti menggerakkan kaki atau bagian tubuh lain.
“Mereka merespon. Ada dengan menggerakkan kakinya. Artinya, kita melihat masih ada tanda-tanda kehidupan di sana (di bawah reruntuhan bangunan),” cerita Nanang.
Oleh sebab itu, SAR tidak merekomendasikan untuk evakuasi dengan alat berat.
Sebab, dikhawatirkan terjadi hal-hal tidak diinginkan kepada korban yang masih selamat. Pun demi keamanan petugas yang melakukan pencarian di lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.