Sabtu, 4 Oktober 2025

Berita Viral

Viral ASN di Bali Diminta Setor Akun Medsos, Akun Sensor: Blunder Lagi gegara Berita Donasi Banjir

Viral di media sosial unggahan menyatakan para ASN Bali diminta untuk menyetorkan akun media sosial setelah Sekda marah bocor donasi banjir

Instagram @jeg.bali_
BOCOR ASN MEDSOS - Viral ASN di Bali lapor diminta setor username akun media sosial setelah geger Sekda marah karena bocor donasi banjir 

"Beliau itu Sekda sebagai pembina pegawai. Wajar saja. Dan ini donasinya adalah sifatnya gotong-royong sukarela. Apa yang jadi masalah?" ujar Koster di Fakultas Hukum Universitas Udayana, Senin (22/9/2025), dilansir Tribun Bali.

Koster menegaskan donasi bersifat sukarela dengan acuan jumlah disesuaikan pangkat dan penghasilan ASN.

"Jenjang pangkatnya beda, penghasilan kan beda. Mau sesuai acuan, mau lebih besar, mau lebih rendah, enggak apa-apa," katanya.

Ia memastikan pengelolaan donasi dilakukan transparan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Gubernur Bali Wayan Koster saat ditemui disela-sela meninjau lokasi Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru di The Trans Resort Bali, Badung, Bali, Kamis (4/5/2023) malam. / Fransiskus Adhiyuda
Gubernur Bali Wayan Koster saat ditemui disela-sela meninjau lokasi Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru di The Trans Resort Bali, Badung, Bali, Kamis (4/5/2023) malam. / Fransiskus Adhiyuda (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

"Pasti transparansi. Yang mengelola itu adalah badan kepegawaian daerah. Pola ini sudah diterapkan waktu erupsi Gunung Agung dan Covid-19," tegas Koster.

Donasi dikumpulkan atas nama Pemerintah Provinsi Bali, bukan individu. "Ini supaya kolektif bergotong-royong, tidak orang per orang. Pola gotong-royong itu jati diri masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Menanggapi isu ancaman mutasi bagi ASN yang tidak menyumbang, Koster membantah keras.

"Enggak ada. Itu dibesar-besarkan oleh orang-orang yang enggak bertanggung jawab," ucapnya.

Koster menyebut donasi ini untuk mengantisipasi bencana selama musim hujan.

"Menurut BMKG, puncak hujan November sampai Februari berpotensi bencana. Ini yang saya antisipasi dengan dana gotong-royong," tutupnya.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)(Tribun-Bali.com, Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved