Senin, 6 Oktober 2025

Situasi Mencekam, 6 SD di Pacitan Diliburkan karena Pembunuh Keluarga Mantan Istri Masih Berkeliaran

Warga ketakutan anak pergi sekolah, enam SD di Pacitan diliburkan imbas pembunuh keluarga mantan istri masih berkeliaran di hutan, Selasa (23/9/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Tiara Shelavie
KOMPAS.com/WIN
MENCEKAM - Aparat gabungan TNI-Polri melakukan patroli di Sekolah Dasar Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, setelah tragedi pembunuhan dan pelaku melarikan diri ke hutan, Selasa (23/09/2025). 

Terlebih, saat itu Jumat (19/9/2025), Wawan mengetahui Miswati sudah memiliki pria lain.

Hal ini diungkapkan oleh BM (17) yang merupakan anak korban yang sempat dikira disandera pelaku.

Beruntung, BM ditemukan selamat setelah melarikan diri dari serangan pelaku.

“Berawal dari Wawan (pelaku) ditolak. Jumat 19 September 2025 itu mau mengajak balikan Miswati. Tetapi sama mantan mertuanya ditolak dengan kata-kata, 'halah arep balen piye wes oleh jodoh' (halah mau kembali bagaimana, Miswati sudah dapat jodoh),” ungkap Kasatreskrim Polres Pacitan, AKP Choirul Maskanan, Senin (22/9/2025).

Kemudian, Sabtu (20/9/2025) malam, pelaku kembali lagi ke lokasi dan langsung memadamkan listrik rumah milik keluarga Miswati. 

Korban pertama adalah mantan ipar pelaku, Eky yang berniat untuk mengecek aliran listrik di luar rumah.

“Saat itu Eky mau menyalakan listrik. Sampai di depan rumah, langsung disabet pakai senjata tajam oleh pelaku,” kata mantan Kasatresnarkoba Polres Ponorogo ini.

Baca juga: Kronologi Pria di Pacitan Habisi Keluarga Mantan Istri, Diduga Sakit Hati Korban Menikah Lagi

Setelah itu, mantan mertua perempuan pelaku bernama Timi yang menyusul Eky karena mendengar teriakan.

“Kemudian ditebas lagi oleh pelaku,” ucap Choirul.

Timi yang berusia 50 tahun mengalami luka cukup parah di bagian leher, dan langsung meninggal dunia di lokasi.

Setelah Timi, mantan mertua pelaku yang laki-laki bernama Miskun, juga menyusul Timi. 

Miskun menjadi korban selanjutnya, ia juga disabet oleh Wawan.

“Setelahnya, BM dan AG (mantan ponakan) yang masih berusia 10 tahun sembunyi. Tetapi AG yang diajak bersembunyi ngomong ketakutan,” urai Choirul.

Dari situ, pelaku Wawan mengetahui keberadaan kedua bocah itu bersembunyi. 

Wawan kemudian menyabet AG, sedangkan BM memilih kabur dari amukan Wawan. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved