Santri Bunuh Santri di Bogor, Polisi: Pelaku Kerap Di-bully Korban, Dendam Jadi Motif
Seorang santri berusia belasan tahun bunuh sesama santri di Bogor, Jabar. Polisi sebut pelaku merupakan korban bully yang dilakukan oleh korban
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Seorang santri berinisial FD (15) setelah setelah kepalanya ditimpa batu dan dipukul besi oleh teman santrinya sendiri, AZ (14).
Kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya seorang santri ini terjadi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/9/2025) dini hari.
Lokasi pondok pesantren berjarak sekitar 26 kilometer dari Istana Bogor.
Menuju pondok pesantren, pengunjung harus melewati jalan selebar mobil dan rumah-rumah warga.
Penjaga ponpes tersebut menyebut bahwa lokasi kejadian merupakan pondok pesantren modern.
Di wilayah Kecamatan Leuwisadeng sendiri, ada beberapa ponpes yang berkonsep tradisional.
Kasatreskrim Polres Bogor, AKBP Teguh Kumara menuturkan, saat kejadian, pelaku masuk ke kamar korban secara diam-diam.
"Pada saat itu pelaku sudah membawa satu buah bongkahan batu dan satu buah besi bekas kaki kursi," ujarnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Korban pun sempat dirawat di rumah sakit, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (16/9/2025).
"Setelah sampai di dalam kamar korban, pelaku langsung memukulkan batu tersebut tepat di bagian muka korban dan memukul besi di area kepala sebanyak lima kali," ungkapnya.
Setelah diselidiki, pihak kepolisian pun menemukan motif di balik aksi yang dilakukan AZ.
Baca juga: Santri Bunuh Santri di Bogor, Pelaku Marah Sering Diledek Kaum LGBT
Ternyata, pelaku adalah korban bullying dari korban.
AKBP Teguh menuturkan, aksi bullying tersebut sering dialami pelaku hingga AZ menyimpan dendam kepada FD.
"Sampai saat ini yang kami dalami hanya itu, jadi yang bersangkutan ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum) ini memiliki dendam karena sebelumnya menjadi sasaran bully dari temannya yang dalam hal ini menjadi korban penganiayaan,"
"Pengakuan dari pelaku sering," ujarnya, Senin (22/9/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.