Senin, 6 Oktober 2025

Nasib Pilu Produsen Alsintan Madiun: Jokowi Janji Beli 1.000 Unit 10 Tahun Lalu, Kini Malah Merugi

Karena jumlah mesin Zaaga yang dibeli pemerintah tidak sesuai, Agus Zamroni mengaku rugi besar, lantaran harga per unit bisa mencapai Rp122 juta.

SuryaMalang.com/Sofyan Arif dan TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
ALSINTAN MADIUN - Kolase Foto: Direktur PT Mitra Maharta, Agus Zamroni (kiri, foto diambil pada 2022) dan penampakan 4 unit Combine Harvester karya patennya dengan merk Zaaga yang dibuat jaminan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ponorogo, Selasa siang (16/9/2025). Alsintan yang disimpan di Gudang Produksi di Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, adalah bagian dari jumlah pesanan yang pernah dijanjikan oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), sebanyak 1.000 unit. 

Kala itu, Agus diminta untuk meningkatkan kapasitas produksi dan segera menyanggupinya, walaupun ada kendala perbankan.

"Saya penuhi permintaan tersebut. Pembuatannya 9 bulan, tahun 2016 barang sudah ready," lanjutnya.

Sayangnya, pada 2022 itu, dari pesanan Jokowi soal 1.000 unit alsintan jenis Combine Harvester merek Zaaga tersebut, hanya dibeli sebanyak 70 unit.

Itu pun dibeli secara berkala. Bahkan, terakhir dibeli pada 2020.

"70 unit dibeli secara berkala, terakhir tahun 2020 diambil oleh Kementan. Setelah itu, [perusahaan, red] tetap dikunjungi tapi tidak pernah dibeli," jelas Agus.

Ia pun mengungkap potensi kerugian jika alsintan produksinya tidak kunjung selesai dibeli.

Di e-catalog,  menurut Agus, Combine Harvester yang dibuat perusahaannya diberi banderol Rp102 juta per unit.

Sehingga, jika sisa unit tersebut tidak kunjung terjual, maka Agus akan merugi sekitar Rp30 miliar.

"Kita sudah berkali-kali bersurat, tapi tidak ada respons dan pembelian juga tidak dilakukan. Kita rugi cukup signifikan," jelasnya.

Agus lantas menyebut, dirinya masih percaya bahwa Jokowi akan menepati janji di sisa masa jabatannya sebagai Presiden RI.

Apalagi produksi Zaaga dibuat oleh anak-anak negeri asli Kabupaten Madiun.

"Saya tetap pegang kata Presiden, apalagi saat memesan itu masih menjabat presiden baru dan kepercayaannya masyarakat masih tinggi, sehingga apa yang dikatakan dalam kunjungan tersebut kita penuhi," terang Agus.

Agus menjelaskan mesin Combine Harvester digunakan untuk mempermudah petani dalam memanen padi.

Keunggulan mesin Combine Harvester milik Agus adalah ukurannya yang kecil sehingga bisa digunakan di lahan yang sempit, contohnya di lahan terasering di mana Combine Harvester yang besar tidak bisa masuk.

Keterangan tentang Zaaga di e-Catalog Sektoral Kementerian Pertanian RI

Dalam e-catalog Sektoral Kementerian Pertanian RI, mesin pemanen kombinasi atau Combine Harvester bermerek Zaaga terdiri atas dua jenis tipe yakni Inotech BN 120 AT dan BN 100 AT, yang sama-sama memakai mesin Kubota RD 110DI NB.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved