Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Gara-gara Limbah Program MBG, Air Sumur Warga di Purwokerto Berbau dan Warnanya Hitam

Air yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kini berubah menjadi keruh, berbau tidak sedap,bahkan berwarna kuning hingga hitam warga resah

Editor: willy Widianto
Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati
LIMBAH MBG - Selain banyaknya kasus keracunan di banyak daerah program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga meninggalkan limbah yang cukup menganggu. Salah satunya yang terjadi di Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Air sumur di lokasi tersebut berubah menjadi keruh, hitam dan berbau dan tidak bisa digunakan untuk aktivitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Usut punya usut pencemaran itu diduga akibat rembesan limbah dari proyek Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola di lokasi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Mersi. 

TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Selain banyaknya kasus keracunan di banyak daerah program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga meninggalkan limbah yang cukup menganggu. Salah satunya yang terjadi di Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca juga: Menu MBG di Banyumas Cuma Berisi Kacang Rebus, Roti Tawar, dan Susu, Ini Kata Dinas Pendidikan

Air sumur di lokasi tersebut berubah menjadi keruh, hitam dan berbau dan tidak bisa digunakan untuk aktivitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Usut punya usut pencemaran itu diduga akibat rembesan limbah dari proyek Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola di lokasi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Mersi.

Warga menduga pencemaran ini berasal dari tempat penampungan limbah MBG yang tidak dilengkapi dengan bak penahan dan telah dikeruk secara maksimal menggunakan alat berat. 

Akibatnya, limbah meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air bersih warga. Warga setempat, Kirtam (75) mengungkapkan pencemaran air sumur terjadi sejak dua minggu terakhir. 

Baca juga: Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Garut Bertambah, Kini Jadi 569 Orang

Air yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kini berubah menjadi keruh, berbau tak sedap, bahkan berwarna kuning hingga hitam.

"Air sumur tiga hari ini keruh sekali, bahkan tadi malam sudah bau. Saya lihat endapannya kuning. Tidak bisa dipakai mandi," ujar Kirtam, kepada Tribun, Jumat (19/9/2025).

Ia menyebut ada sekitar tiga rumah yang terdampak secara langsung.  Salah satu sumur yang terpapar limbah itu digunakan oleh tiga rumah. 

Sejak air tercemar, mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Menurut Kirtam, pengelola proyek MBG memang telah melakukan pengerukan limbah di penampungan, namun baru dilakukan sekitar seminggu terakhir. 

Warga mengaku baru kali ini air tercemar sejak puluhan tahun. Bahkan kondisi paling parah terjadi pada Suparto. Suparto (50) menyatakan, sejak kecil tinggal di kawasan itu, baru kali ini air sumur mengalami pencemaran yang begitu parah.

"Ini limbah MBG.  Dari saya kecil sampai sekarang, belum pernah air sumur seperti ini. Baru sekarang. Satu minggu ini air keruh, tidak bisa dipakai sama sekali, tidak layak pakai karena bener-bener hitam," kata Suparto.

Untuk kebutuhan harian, ia bahkan harus meminta air bersih dari tetangganya.  Suparto meyakini penyebab pencemaran adalah rembesan dari proyek MBG yang berdekatan langsung dengan lingkungan tempat tinggalnya.

"Momennya pas ada proyek MBG di sini, karena memang sebelahan dengan pembuangan limbah itu," jelasnya.

Ia menambahkan, selama hampir 50 tahun tinggal di kawasan tersebut, belum pernah mengalami kejadian seperti ini. Dirinya berharap pemerintah dan pihak pengelola proyek MBG segera turun tangan dan melakukan penanganan serius agar pencemaran tidak semakin meluas.

Baca juga: Penyebab Keracunan MBG di Binggai Sulteng Diduga dari Ikan Tuna Saus, Sampel Makanan Diuji ke BPOM 

Warga lainnya, Abduh (45), memperkirakan kedalaman rata-rata sumur di lingkungan mereka berkisar 8 hingga 10 meter. 

Ia meyakini pencemaran terjadi karena tempat limbah MBG tidak dibuat bak penampung sehingga air limbah langsung meresap ke dalam tanah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan