Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Sebut Demonstran yang Terbakar 'Senjata Makan Tuan', Ketua DPRD SBT Dapat Kecaman dari PMII
Ketua DPRD SBT Risman Sibualamo dikecam karena sebut insiden terbakarnya demonstran adalah senjata makan tua. Ia dituntut minta maaf secara terbuka
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD Seram Bagian Timur (SBT) Maluku, Risman Sibualamo dapat kecaman keras dari kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) SBT.
Ia dikecam lantaran sebut empat orang korban yang terbakar saat demo pada Kamis (4/9/2025) adalah senjata makan tuan.
Empat orang peserta aksi alami luka bakar setelah tersiram minyak dan tersulut api saat hendak bakar ban ketika demo pada Kamis siang.
Keempatnya pun kini harus dirawat di rumah sakit karena dapatkan luka bakar di bagian tubuhnya.
Korban yakni Dalila Fani Loklomin, Lamping Rumfaran, Abu Ernas, dan Amrin Rumatiga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SBT.
Risman pun menyebut bahwa kejadian itu adalah senjata makan tuan.
"Ada insiden yang kami juga sesali terhadap pembakar ban, dan ini sudah diantisipasi oleh pihak kepolisian tapi mereka sendiri memaksa untuk melakukan seperti itu akhirnya yang terjadi adalah senjata makan tuan," ujarnya saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Kamis (4/9/2025).
Kini, Risman dapat kecaman keras dari PMII.
Salah satu alumni PMII, Ali Imran Mahu mengatakan bahwa Risman harus meminta maaf.
"Ketua DPRD harus minta maaf. Dia seharusnya tahu betul sejarah antara PMII dan PKB. Kalimat 'senjata makan tuan' tidak relevan dengan peristiwa yang terjadi, dan itu merupakan ejekan bagi kami," sesalnya, dikutip dari TribunAmbon.com, Senin (8/15/2025).
Menurutnya, kalimat tersebut tak harus dilontarkan dari seorang pejabat publik.
Baca juga: Kata Polisi soal 4 Demonstran yang Terbakar di Maluku, Ada Beda Pendapat Massa Unjuk Rasa
Terlebih ada korban yang harus dirawat di rumah sakit.
"Dibalik insiden yang menimpa sahabat-sahabat kami yang terluka dan masuk rumah sakit, kenapa Ketua DPRD harus lontarkan bahasa senjata makan tuan," lanjutnya.
Ia pun menuntut Risman untuk minta maaf secara terbuka.
"Di internal, kami rencana buat jumpa pers, yang pastinya kami minta jenjang ke PKC (Pengurus Koordinator Cabang) dan PB (Pengurus Besar) untuk harus menindaklanjuti itu. Nanti adik-adik demo berkaitan dengan itu juga didalamnya," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD SBT, Risman Sibualamo menyesalkan adanya korban dalam aksi demo Kamis pagi tersebut.
Ia menyesalkan insiden pembakaran ban bekas menimbulkan korban, karena seharusnya tak terjadi mengingat aparat keamanan sudah berusaha menghalangi.
Terlebih, banyak imbauan supaya aksi berjalan dengan tidak anarkis.
"Ada insiden yang kami juga sesali terhadap pembakar ban, dan ini sudah diantisipasi oleh pihak kepolisian tapi mereka sendiri memaksa untuk melakukan seperti itu akhirnya yang terjadi adalah senjata makan tuan," ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Kepada TribunAmbon.com, kejadian pada Kamis pagi tersebut diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Kita tidak boleh flashback ke belakang lagi, tapi ini menjadi pelajaran buat kita semua," bebernya.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD SBT tidak anti kritik.
"Demo boleh, kita tidak anti kritik, tidak alergi, kita tentu mendengar karena itu bagian dari pengawasan dari DPRD," kata dia.
Demonstran Beda Pendapat
Kapolres SBT, AKBP Alhajat, mengatakan situasi awalnya aman saat demonstran disambut oleh anggota DPRD SBT.
Namun, situasi memanas ketika massa hendak membakar ban.
Baca juga: Detik-detik Demonstran Terbakar saat Aksi di Maluku, Tersulut Api ketika Tuang BBM
Ia menuturkan sempat terjadi perdebatan antar massa soal membakar ban.
"Pada saat mau pembakaran itu sempat diimbau oleh personel kita, agar tidak melakukan pembakaran, namun di antara masa aksi sendiri ada yang bilang jangan dibakar, sedangkan sebagian bilang bakar. Untuk dugaan api bermula ini dari mereka sendiri," ujar Alhajat, Kamis, dikutip dari TribunAmbon.com.
Sekretaris Umum PMII, Muh. Ferdi Rumodar, juga mengatakan hal senada.
"Percikan api ini berasal dari mahasiswa sendiri, karena tadi Sekretaris Umum PMII Muh. Ferdi Rumodar sempat menyampaikan permohonan maaf atas pembakaran ban itu, sehingga mengakibatkan empat orang sahabat PMII ini menjadi korban kebakaran itu," kata Ferdi, Kamis.
Alhajat menuturkan, pihak kepolisian juga telah menjalankan prosedur pengamanan, termasuk memadamkan api.
"Terkait SOP pengamanan, kita sudah melakukan kegiatan SOP itu ke mereka, termasuk tadi pemadaman apinya dari alat kita sendiri," jelas Alhajat.
Ia mengatakan, apabila ditemukan bukti yang mengarah ke tindakan pidana, maka pihak kepolisian akan melakukan upaya hukum.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Kecam Pernyataan 'Senjata Makan Tuan', PMII SBT Minta Ketua DPRD Minta Maaf
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.