Minggu, 5 Oktober 2025

Program Cetak Sawah Kementan Disebut Dorong Perekonomian Petani di Kalimantan Tengah

Presiden meminta agar capaian swasembada terus dipercepat sehingga Indonesia ke depan mampu menjadi lumbung pangan dunia.

Ist/HO
CETAK SAWAH - Himbarni (46), Ketua Kelompok Tani Penyang Karohey, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. (HO/Kementan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dalam arahannya kepada Kementerian Pertanian (Kementan) meminta agar capaian swasembada terus dipercepat sehingga Indonesia ke depan mampu menjadi lumbung pangan dunia.

Para petani di Kalimantan Tengah menilai program cetak sawah rakyat (CSR) yang berjalan saat ini memiliki dampak terhadap roda ekonomi petani. 

Mereka mendukung 100 persen percepatan pengerjaannya lahan bukaan baru tersebut.

Program Cetak Sawah adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk memperluas lahan pertanian melalui pengolahan tanah yang sebelumnya tidak produktif menjadi sawah baru.

Tujuannya adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mendukung swasembada pangan, khususnya beras.

Himbarni (46), Ketua Kelompok Tani Penyang Karohey, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas mengatakan manfaat CSR sangat dirasakan terutama pada hitung-hitungan bagi hasil yang jauh lebih besar dibanding garapan lahan sebelumnya.

Program cetak sawah, kata Himbarni, telah membawa perubahan besar khususnya pada hasil panen dan keuntungan secara keseluruhan. 

Sebagai contoh, dia mengatakan indeks pertanaman 1 kali kini bertambah menjadi 2 kali dalam setahun.

“Bahkan saat ini sedang berupaya menjadi 3 kali dalam setahun. Ini bukti nyata di mana lahan tidur bisa diolah menjadi lumbung ekonomi bagi kami,” ujar Himbarni melalui keterangan tertulis, Selasa (30/9/2025).

Menurut Himbarni, pemerintah bukan sekedar menyediakan lahan namun lebih dari itu juga melakukan pendampingan hingga memberikan berbagai bantuan. 

Di antara yang paling bermanfaat adalah penggunaan mekanisasi alsintan dan juga bantuan benih maupun pupuk.

"Setelah lahan digarap kami juga dibantu dalam mengakses bantuan seperti alsintan, pupuk dan juga benih. Kemudian dari sisi teknis kami juga diberikan pemahaman dan juga pendampingan secara intens," katanya.

Senada dengan Himbarni, Mansyah (41), petani asal Kelurahan Bereng, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau mengatakan bahwa program CSR merupakan program yang selama ini diharapkan masyarkat.

Dirinya mengatakan selama ini tidak bisa membuka lahan sendiri karena memiliki keterbatasan.

"Tapi cetak sawah ini hadir sebagai solusinya, makanya kami menyambut baik dan 100 persen kami dukung supaya ke depan asta cita Pak Presiden Prabowo Subianto bisa terwujud," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved