Senin, 6 Oktober 2025

Berita Viral

4 Fakta Penemuan Mayat di Tandon PDAM Semarang, Dipastikan Air Tak Mengalir ke Pelanggan

Viral kabar penemuan mayat di dalam tandon PDAM Reservoir Siranda, Semarang, tanggapan PDAM hingga reaksi masyarakat

DOK POLRESTABES SEMARANG
EVAKUASI DARI TANDON: Tim Inafis Polrestabes Semarang mengevakuasi jasad DKP (20) dari dalam kawasan Reservoir Siranda, Semarang, yang merupakan tandon air aktif milik PDAM, Sabtu (16/8/2025). Penemuan mayat ini memicu pertanyaan tentang keamanan fasilitas publik setelah polisi menemukan petunjuk CCTV bahwa korban diduga masuk dengan cara melompati pagar. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral kabar penemuan mayat di dalam tandon PDAM Reservoir Siranda, Semarang, Jawa Tengah.

Kabar ini membuat heboh warga Semarang yang khawatir akan air yang dikonsumsi atau digunakan selama ini tercemar dengan mayat manusia.

Mayat seorang pemuda ditemukan pada Sabtu (16/8/2025).

Korban merupakan DKP (20), ditemukan tak utuh karena diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari dua minggu.

Inilah sederet fakta kasus penemuan mayat di dalam toren PDAM Semarang

1. Gerak-gerik Korban Terekam CCTV

Gerak-gerik korban, DKP diungkap sempat terekam karema pengawas CCTV.

Pihak kepolisian mengindikasi adanya celah keamanan yang membuat DKP berhasil masuk ke lokasi kejadian.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasatreskrim) Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar, menjelaskan ada pria yang jalan sempoyongan masuk ke arena reservoir.

"Ada seorang pria jalan sempoyongan masuk ke dalam area reservoir dengan cara melompati pagar," ungkap Aris, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Kawasan Bintaro Jaksel, Diduga Mengalami Serangan Jantung

Rekaman tersebut berasal dari tanggal yang sama saat korban dilaporkan hilang oleh keluarganya, yaitu pada akhir Juli 2025.

2. Ada Keributan Diduga Berhubungan dengan Kematian Korban

Sebelum pria terlihat masuk ke area reservoir, petugas keamanan hotel di sekitar lokasi mengaku melihat ada keributan.

Keributan terjadi saat korban dinyatakan hilang, yakni sejak 30 Juli 2025.

Proses penyelidikan masih terus berjalan.

Pihak kepolisian mengatakan ada kemungkinan keributan tersebut berkaitan dengan kematian korban.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved