Duduk Perkara Bocah SD Tusuk Leher Siswa MTs hingga Tewas, Tetangga Desa, Kerap Bermain Bersama
Bocah SD di Sumatra Selatan tusuk leher siswa MTs hingga tewas, keduanya kerap bermain bersama, namun sudah saling ejek sejak lama.
"Untuk motif ataupun penyebab keduanya berkelahi, saat ini masih dalam proses penyidikan oleh petugas," kata Kasat Reskrim Polres Muratara, Iptu Nasirin saat dikonfirmasi TribunSumsel.com, Sabtu (9/8/2025).
Terpisah, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Usman Gumanti menjelaskan, sebelum kejadian, pelaku tengah asyik bermain dengan temannya, lalu datang korban.
Ternyata, korban dan pelaku sudah lama saling ejek.
"Ternyata mereka ini sudah lama saling bully (saling ejek), keterangan pelaku ini mereka saling lempar batu," ujarnya.
Kemudian, pelaku pulang mengambil senjata tajam, lalu ia kembali mendatangi korban dan langsung menusuknya di bagian leher.
"Setelah ditusuk korban sempat mengejar pelaku sampai ke rumahnya, lalu tiba-tiba korban jatuh di depan rumah pelaku," terang dia.
Setelah kejadian, korban dilarikan ke Puskesmas Pauh, namun sekira pukul 13.15 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.
Sementara pelaku diamankan di Polres Muratara, namun tidak dilakukan penahanan lantaran masih di bawah umur.
Ipda Usman Gumanti mengatakan, penanganan perkara ini melibatkan Badan Pemasyarakatan (Bapas) untuk pendampingan dan pemeriksaan.
Dikutip dari ditjenpas.go.id, Bapas berperan penting untuk melakukan penilaian evaluasi pelaksanaan program dan perkembangan pembinaan di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Baca juga: Ayah Bocah SD yang Viral Sekolah Lewat Sungai Bersedia Diusir, tapi Minta Dicarikan Tempat Tinggal
Bapas melaksanakan fungsi control check and balance dalam proses pembinaan pelanggar hukum.
"Nanti setelah selesai pendampingan akan kita kembalikan ke keluarganya," kata Usman pada wartawan, Senin (11/8/2025).
Usman menuturkan, ke depan diharapkan, anak itu tidak lagi pulang ke Desa Pauh, lantaran dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah baru.
Sementara, orang tua dari pelaku juga sudah pergi meninggalkan rumahnya.
"Kemarin kita ungsikan karena ibu dan bapaknya saat kejadian sudah pergi, yang ada di rumah hanya pamannya. Untung rumah tidak dibakar, saat itu anak itu ada dalam rumah," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologi Bocah SD Tikam Leher Siswa MTs di Muratara Hingga Tewas, Berawal Perkelahian
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Eko Mustiawan)
Sumber: TribunSolo.com
Awal Mula Sujadi Jual Daging Kucing, 4 Bulan Sembelih 100 Ekor, Dagangan Selalu Habis |
![]() |
---|
Masyarakat yang Tertipu Penjual dan Konsumsi Daging Kucing di Sumsel Diimbau Cek Kesehatan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Palembang Besok Sabtu, 6 September 2025: Siang Hujan Ringan, Malam Berawan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Palembang Besok Jumat, 5 September 2025: Siang Cerah, Sore Berawan |
![]() |
---|
Modus Pria di Pagar Alam Sumsel Jual Daging Kucing hingga Ludes Dibeli Warga: Sebut Daging Kambing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.