Bukan karena Uang Rekreasi, Siswi MTs Berhenti Sekolah demi Ibunya

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) menangis mengaku berhenti sekolah karena ditagih uang Rp350 ribu untuk biaya rekreasi, viral di media sosial.

Siswi tersebut berinisial IM asal Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatra Utara.

Dalam video yang viral di media sosial, IM mengatakan, awalnya ia diminta uang perpisahan atau rekreasi sebesar Rp350 ribu oleh gurunya.

"Perpisahan jalan-jalan ikut gak ikut tetap bayar," ujar IM sambil menangis, dikutip dari video yang diunggah @fakta.indo.

Ia mengatakan, sudah mencicil biaya perpisahan sebesar Rp40 ribu, namun saat dia berusaha untuk melunasi pembayaran, keluarganya tidak mampu.

Di video itu dijelaskan karena terus dimintai uang biaya rekreasi, IM akhirnya memilih berhenti sekolah.

Setelah video itu viral, IM kembali muncul dan meminta maaf. Ia mengaku apa yang disampaikan sebelumnya tidak benar.

Ia divideokan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Saya IM ingin meminta maaf atas berita yang kemarin, saya meminta maaf kepada Yayasan Pendidikan Darul Muhsinin dan berita yang tersebar kemarin itu berita bohong, itu hoaks, berita yang tidak benar," katanya.

Dijelaskan, ia menyampaikan pernyataan sebelumnya karena ditanyai seorang pria yang memvideokannya.

IM lantas mengungkapkan alasan sebenarnya berhenti sekolah. Katanya, bukan karena tunggakan uang rekreasi, melainkan demi sang ibu.

Ia ingin meringankan beban ibunya dengan bekerja.

Baca juga: Sosok Intan Mutiara, Viral Siswi MTs Rela Berhenti Sekolah Demi Kerja, Dikenal Berprestasi

"Saya lebih ingin bekerja, meringankan beban ibuku, bukan uang rekreasi, tetapi saya tidak ingin sekolah lagi," ucapnya.

Sementara itu, pihak MTs Darul Muhsinin melalui Kepala Sekolah, Asri Candra, membantah IM berhenti sekolah karena uang rekreasi.

"Saya menegaskan bahwa video ataupun pernyataan yang disampaikan ananda IM itu tidak benar, itu adalah hoaks. Itu posting dan diangkat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," jelas Asri, kepada Tribunnews.com.