Polisi Gugur Ditembak di Lampung
Peltu Lubis Dituntut 6 Tahun Penjara dan Dipecat dari TNI Kasus Judi, Ini Penjelasan Oditur Militer
Peltu Lubis dinilai mencemarkan nama baik TNI di mata masyarakat, perbuatan terdakwa tidak sesuai dengan Sapta Marga .
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Peltu Yun Hery Lubis mengajukan keringanan (Klemensi) terkait tuntutan enam tahun penjara kasus perjudian.
Dansub Ramil Koramil 427-01/Pakuan Ratu Sub Negara Batin itu dituntut pidana penjara selama enam tahun oleh oditur militer I-05 Palembang karena mengelola judi bersama Kopda Bazarsah.
Tuntutan tersebut dibacakan Oditur militer Mayor CHK (K) Lismawati di hadapan majelis hakim yang diketuai majelis hakim militer Mayor CHK (K) Endah Wulandari, di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (21/7/2025).
Baca juga: Keluarga Korban 3 Polisi yang Ditembak Sujud Minta Kopda Bazarsah Dihukum Mati, Ini Reaksi Hakim
Oditur militer menuntut Peltu Lubis dengan pidana penjara selama 6 tahun, karena terbukti bersalah sebagaimana Pasal 303 KUHP ayat 1 tentang perjudian Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1.
"Oleh karena itu oditur militer menuntut terdakwa Peltu Yun Hery Lubis dengan pidana pokok selama 6 tahun dikurangkan masa tahanan yang sedang dijalani. Selain itu dikenakan pidana tambahan dipecat dari TNI," ujar oditur saat membacakan tuntutan.
Menurut oditur hal yang memberatkan terdakwa adalah karena mencemarkan nama baik TNI di mata masyarakat, perbuatan terdakwa tidak sesuai dengan Sapta Marga dan sumpah prajurit sebagai landasan bersikap dan bertindak, perbuatan terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin TNI.
Perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam memberantas segala bentuk perjudian, meresahkan masyarakat, serta akibat perbuatan terdakwa yang secara bersama-sama mengadakan perjudian dengan Kopda Bazarsah menimbulkan kematian terhadap tiga orang anggota Polri.
Meski yang menembak adalah Kopda Bazarsah, namun secara tidak langsung juga karena adanya hubungan sebab akibat dari terdakwa yang menyelenggarakan perjudian tersebut.
"Sedangkan hal yang meringankan terdakwa, nihil," katanya.
Ajukan Klemensi
Peltu Lubis melalui penasihat hukumnya, mengatakan kalau tidak menyangkal tuntutan yang dikenakan. Tetapi mengajukan keringanan (Klemensi) secara tertulis pada sidang berikutnya.
"Kami akan mengajukan klemensi keringanan hukuman Yang Mulia, mohon diberi waktu, " katanya.
Pada sidang sebelumnya di hadapan majelis hakim Pengadilan Militer I-04 Palembang yang diketuai Mayor CHK (K) Endah Wulandari, Peltu Lubis mengaku mendapatkan uang rata-rata Rp 2,4 juta dalam satu bulan dari hasil judi dadu kuncang yang dikelolanya dengan rekannya Kopda Bazarsah.
Baca juga: Istri Kapolsek Negara Batin Berharap Kopda Bazarsah Dihukum Mati
Pendapatan tersebut dikelola Yun Heri untuk mencukupi kebutuhan pribadi tanpa menganggu gaji bulanan sebagai anggota TNI.
Mata pencaharian
Mayor CHK Lisnawati, Oditur Militer, menyatakan bahwa Peltu Yun Heri Lubis dan Kopda Bazarsah telah menjalankan bisnis judi sabung ayam sejak Juli 2024 hingga Minggu (17/3/2025), saat penggerebekan dilakukan.
Kopda Bazarsah Dari kegiatan tersebut, Peltu Yun Heri Lubis memperoleh keuntungan sekitar Rp2,5 juta per bulan dari judi koprok, sedangkan seluruh hasil judi sabung ayam diambil oleh Kopda Bazarsah.
“Bahwa judi yang dikelola oleh terdakwa ini, dijadikan sebagai mata pencarian. Padahal, judi dilarang oleh pemerintah. Namun, prajurit TNI malah membuka judi dan menjadikannya sebagai pencarian,” ungkap Oditur dalam sidang.
Arena judi yang dikelola oleh Peltu Yun Heri Lubis dan Kopda Bazarsah dibuka dua kali dalam seminggu, yakni pada hari Senin dan Kamis. Dalam setiap sesi judi koprok, Peltu Yun mengambil keuntungan sekitar 10 persen dari bandar judi.
“Bahwa dari fakta persidangan, hal yang meringankan terdakwa nihil,” tegas Oditur Lisnawati.
Tanggapan keluarga korban
Kuasa hukum keluarga korban Putri Maya Rumanti juga mengaku puas dengan tuntutan oditur militer meski tidak dihukum mati, setidaknya dituntut pidana dipecat dari TNI.
"Kami juga tidak bisa minta lebih ya. Walaupun tidak dihukum mati, setidaknya dia juga merasakan dipecat dari TNI. Kami puas lah," kata Putri.
Diketahui, di lokasi perjudian yang dikelola Peltu Lubis dan Kopda Bazarsah, tiga polisi anggota Polsek Negara Batin Polres Way Kanan, Polda Lampung, tewas ditembak.
Pelaku penembakan adalah Kopda Bazarsah. Kopda Bazarsah dituntut pidana hukuman mati.
Penulis: Rachmad Kurniawan
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Peltu Lubis Minta Keringanan Hukuman Setelah Dituntut 6 Tahun Penjara dan Dipecat Dari TNI
Sumber: Tribun Sumsel
Polisi Gugur Ditembak di Lampung
TNI AD Ungkap Nasib Kopda Bazarsah Setelah Dijatuhi Vonis Mati dan Dipecat Dari Militer |
---|
19 Hal Beratkan Vonis Mati Kopda Bazarsah: Sadis, Rusak Hubungan TNI-Polri, hingga Curi Amunisi |
---|
Kopda Bazarsah Jadi Prajurit TNI Pertama yang Divonis Hukuman Mati di Pengadilan Militer Palembang |
---|
Rekam Jejak Kolonel CHK Fredy Ferdian, Hakim Vonis Mati Kopda Bazarsah, Punya Kekayaan Rp499 Juta |
---|
Kopda Bazarsah Tetap Divonis Hukuman Mati meski Tak Terbukti Lakukan Pembunuhan Berencana |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.