Polisi Tewas di NTB
Istri Brigadir Nurhadi Bantah Suaminya Konsumsi Obat Penenang dan Rayu Wanita: Bisa Jadi Dipaksa
Istri Brigadir Nurhadi membantah tuduhan soal suaminya mengonsumsi obat penenang dan merayu wanita. Dia menduga suaminya dipaksa.
Elma juga mengaku pihaknya tidak mengetahui hasil autopsi jenazah suaminya langsung dari pihak kepolisian, tetapi dari pemberitaan di media.
Padahal, sambungnya, kepolisian sudah berjanji hasil autopsi akan diberitahukan kepada pihak keluarga dua pekan setelah tewasnya Brigadir Nurhadi.
Dia juga mengaku sempat bingung karena lambannya kerja kepolisian dalam memberitahukan hasil autopsi terhadap jenazah suaminya atau perkembangan penyelidikan kasus ini.
"Jadi kita bingung juga, kita mau tanya siapa, kita mau tahu dari kabar dari siapa. Itu kita dengarnya (hasil autopsi) dari media semua," tuturnya.
Baca juga: Kuasa Hukum: Kompol Yogi Tak Terlibat Pembunuhan Brigadir Nurhadi Berdasarkan BAP
Selain terkait hasil autopsi, Elma mengakui kepolisian tidak transparan dalam mengusut kasus ini.
Dia mengatakan hal tersebut dibuktikan dari pihak korban yang tidak pernah diberitahu soal perkembangan apapun terkait pengusutan kasus ini oleh kepolisian.
"Iya, tidak pernah dikasih tahu secara transparan, itu tidak pernah," tegasnya.
Kronologi Tewasnya Brigadir Nurhadi
Brigadir Nurhadi tewas setelah diduga dibunuh oleh dua anggota Propam Polda NTB yaitu Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Sucandra.
Selain itu, ada tersangka lain yaitu seorang wanita yang dibawa oleh tersangka lain bernama Misri Puspita Sari.
Adapun tewasnya Brigadir Nurhadi terjadi pada 16 April 2025 lalu ketika dia diajak oleh Kompol Yogi dan Ipda Haris ke sebuah vila di Gili Trawangan, Lombok.
Lalu, setibanya di sana, dia bertemu dengan Misri beserta wanita lainnya berinisial P.
Baca juga: Kuasa Hukum: Kompol Yogi Tak Terlibat Pembunuhan Brigadir Nurhadi Berdasarkan BAP
Kemudian, korban diduga diberi obat penenang oleh salah satu tersangka. Lalu, sekira pukul 21.00 WITA, Misri disebut melihat Brigadir Nurhadi terapung di sebuah kolam.
Setelah itu, jasad korban langsung diangkat. Menurut kepolisian, Brigadir Nurhadi diduga tewas akibat penganiayaan.
Namun, peristiwa itu disebut tidak ada saksi yang melihat serta tidak terekam kamera CCTV karena vila yang disewa bersifat private.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.