Senin, 29 September 2025

Masuk Daftar Hitam, Nama Rafina si Pembobol Rekening Nasabah Bank Jambi Dicatat di SIPUTRI

Rafina Salsabila, pelaku pembobolan rekening nasabah di Bank Jambi senilai Rp7,1 miliar, masuk daftar hitam industri keuangan.

KOMPAS.COM/ARYO TONDANG
PEMBOBOLAN REKENING - Karyawati Bank Jambi Kantor Cabang Kerinci, Rafina Salsabila (26) (mengenakan masker), digiring petugas saat akan melakukan konferensi pers di Mapolda Jambi, Senin (2/6/2025). Nama Rafina masuk daftar hitam industri keuangan buntut membobol rekening nasabah Bank Jambi senilai Rp7,1 miliar demi bermain judol. 

TRIBUNNEWS.com - Nama pelaku pembobolan rekening nasabah Bank Jambi senilai Rp7,1 miliar, Rafina Salsabila (26), akan dicatat di Sistem Informasi Pelaku di Lembaga Jasa Keuangan Terintegrasi (SIPUTRI).

Sistem ini bakal mencatat rekam jejak individu selama berkarier di industri keuangan dan menjadi rujukan untuk proses promosi jabatan ke depannya.

Artinya, dengan rekam jejak sebagai pembobol rekening, Rafina masuk daftar hitam industri keuangan.

Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus, mengatakan langkah itu diambil agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Tersangka akan masuk daftar hitam industri keuangan," kata Agus, Sabtu (7/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Selain Rafina, ada tujuh pegawai Bank Jambi yang ikut terkena dampak pembobolan rekening oleh gadis berusia 26 tahun tersebut.

Baca juga: Sosok RS, Karyawan Bank Jambi Bobol Rekening Nasabah hingga Rp7,1 M demi Judol, Saldo Sisa Rp80 Ribu

Tetapi, ketujuh pegawai yang merupakan teller dan head teller itu hanya dijatuhi sanksi karena dianggap lalai dalam melakukan pengawasan.

"Dalam rangka memberikan efek jera, Bank Jambi telah memberikan sanksi kepada pegawai yang dinilai lalai dalam pengawasannya," jelas Agus.

Deretan Korban

Sebanyak 28 orang menjadi korban pembobolan rekening oleh Rafina Salsabila.

Puluhan korban itu terdiri dari belasan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hingga mantan Bupati Jambi, Adirozal.

Panti asuhan yang dikelola Adirozal, Panti Asuhan Yayasan Baitul Husna Kerinci, bahkan terpaksa menyetop operasionalnya karena dana dibobol Rafina.

Anggota DPRD Kabupaten Jambi, Musrizal, turut menjadi korban.

Musrizal mengungkapkan, ia baru mengetahui rekeningnya dibobol ketika mengajukan pinjaman untuk usaha.

Meski pihak bank telah menyetujui, Musrizal curiga sebab dana pinjaman tak kunjung cair.

"Saat itu saya ajukan pinjaman untuk usaha. Permohonan saya diterima oleh RS. Tapi setiap ditanya kapan cair, dia selalu jawab ‘belum siap, Pak’," cerita Musrizal, Kamis (5/6/2025), dikutip dari TribunJambi.com.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan