Jumat, 3 Oktober 2025

Latih Mental Jadi Dalih Senior Aniaya Pratama Mahasiswa Unila saat Diksar hingga Berujung Tewas

Kuasa hukum korban menyebut dalih senior menganiaya junior saat diksar pada 11-14 November 2024 lalu demi melatih mental.

Tribun Lampung/Bayu Saputra
PENDAMPINGAN HUKUM - Pengacara dari Azizi Lawfirm, Yosep Friadi (dua kiri) dan Abdi Muhariyansyah (kiri) bersama korban Muhammad Arnando Al Faaris (dua kanan) dan Sukril Kamal saat di kantor hukum Azizi Lawfirm, Sabtu (31/5/2025). 

Akibat fisiknya yang lemah, Pratama disebut oleh Faaris paling banyak disiksa oleh para seniornya.

"Panitia diksar bilang jangan berpura-pura lemah dan Pratama paling lemah yang paling banyak dapat penyiksaan," tutur Faaris. 

Kini, Faaris mengaku sudah keluar dari FEB Unila dan tengah mencoba mencari tempat kuliah lain.

Di sisi lain, dia berharap penyiksaan semacam ini tidak terjadi lagi  meski dirinya sudah tidak menempuh pendidikan di Unila.

Selain itu, dia juga mendesak agar UKM Mahepel di Unila dibekukan pasca insiden ini.

"Karena masalah ini pengkaderan menggantikan kekerasan fisik dan seharusnya tidak ada lagi. Tetapi alumni selalu ikut, diharapkan Mahepel dibekukan," tuturnya.

Kata Mahepel dan Pihak Kampus

Terpisah, Humas Mahapel FEB Unila, Syanti, mengungkapkan pihaknya akan jalani pemeriksaan oleh Rektorat Unila.

"Kami bakal menjalani pemeriksaan oleh rektorat, silakan lihat hasilnya nanti tanpa perlu mengarahkan opini publik," ujarnya, Rabu (28/5/2025).

Syanti menuturkan, dugaan Pratama meninggal karena kekerasan ini belum ada bukti. Sementara itu, pihak Unila bergerak dengan membuat tim investigasi khusus.

"Kami diminta rektor untuk membentuk tim investigasi terkait dengan kekerasan yang dilakukan salah satu ormawa di lingkungan FEB Unila," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Suyono.

Ia mengungkapkan, tim investigasi ini harus segera bergerak.

"Semua ini bisa diselesaikan tentu saja saya akan punya target investigasi, semua itu akan dilakukan agar cepat selesai,"

"Kalau hari ini masih pening jadi belum bisa berfikir, tapi insyaallah saya kirimkan ke BEM terkait timeline yang saya buat untuk nanti saya berikan kepada tim investigasi," tegasnya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Lampung dengan judul "Cerita Mahasiswa FEB Unila Disiksa Kakak Tingkat Saat Ikuti Diksar Mahepel"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Lampung/Noval Ardiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved