Galian Tambang di Cirebon Longsor
Lakukan Pelanggaran Fatal, Pemilik dan Kepala Teknik Tambang Gunung Kuda Cirebon Dianggap Lalai
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemilik tambang dan kepala teknik tambang diduga melakukan sejumlah pelanggaran yang fatal.
Yusron mengatakan, titik penemuan jenazah ini menguatkan dugaan bahwa para pekerja tambang sempat berlindung di balik batu besar saat longsor terjadi.
“Kalau kita lihat polanya, kurang lebih ada satu jenazah ditemukan di satu titik, kemungkinan besar rekan-rekannya juga ada di situ."
"Karena pekerja ini kan saling berkelompok, satu truk mungkin beberapa pekerja,” terangnya.
Baca juga: Perintah Dedi Mulyadi Terkait Tambang di Gunung Kuda Cirebon: Cabut Kerja Sama, Ubah Tata Ruang
Pada Minggu siang, tim SAR menemukan satu jenazah lainnya, yakni Wahyu Galih (26), warga Desa Cipanas.
Korban ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung dievakuasi ke RS Arjawinangun.
Dengan penemuan dua jenazah tambahan hari ini, total korban meninggal dunia yang telah ditemukan mencapai 19 orang dari total 25 korban yang diperkirakan tertimbun longsor.
Saat ini, masih ada enam korban yang belum ditemukan.
Sebelumnya, hingga Sabtu (31/5/2025) sore, tercatat 17 orang meninggal dunia akibat longsor galian tambang di Gunung Kuda, Cipanas, Cirebon, Jawa Barat.
Inilah daftar korban meninggal dunia hingga Sabtu sore:
1. Sukandra bin Hadi (51), Girinata, Dukuhpuntang, Cirebon.
2. Andri bin Surasa (41), Kel. Padabenghar, Kuningan.
3. Sukadi bin Sana (48), Astanajapura, Cirebon.
4. Sanuri bin Basar (47), Semplo, Palimanan, Cirebon.
5. Dendi Irawan (45), Sukasri, Cimenyan/Bobos, Dukuhpuntang, Cirebon.
6. Sarwa bin Sukira (36), Blok Pontas, Kenanga, Sumber, Cirebon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.