Senin, 29 September 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

Masing-masing Keluarga Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Dapat Bantuan Rp50 Juta

Bantuan tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM), Baznas, BJB Peduli, dan Pemkab Cirebon.

Editor: Erik S
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
EVAKUASI LANJUTAN - Petugas gabungan membawa jenazah korban tertimbun longsor menggunakan ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Setelah dilakukan pengerukan material batu di lokasi longsor, petugas gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi tiga korban tewas tertimbun longsor di tempat kejadian pada Sabtu, 31 Mei 2025 sore. Dengan tiga korban ditemukan, tersisa delapan korban lainnya yang masih tertimbun di lokasi kejadian. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON –  Keluarga korban tewas longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta.

Bantuan tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM), Baznas, BJB Peduli, dan Pemkab Cirebon.

Penyerahan bantuan dilakukan saat pertemuan keluarga korban dengan Dedi Mulyadi di Gedung Kantor Gubernur Jabar, Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Senin (2/6/2025).

Baca juga: Modus 2 Tersangka Longsor Gunung Kuda Cirebon: Tetap Jalankan Tambang meski Ada Surat Larangan Resmi

“Kami mengundang semua keluarga korban untuk berdialog langsung, mendengarkan keluh kesah, dan menyampaikan empati pemerintah,” ujar Dedi Mulyadi, kepada wartawan usai pertemuan.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga menyerahkan bantuan sebesar Rp50 juta per kepala keluarga yang terdampak bencana.

“Terkait bantuan yang kami berikan kepada para korban longsor, totalnya kalau uang tunai Rp 35 juta. Jumlah itu dari Baznas, dari BJB Peduli, para pejabat Pemprov Jabar, dari saya pribadi, lalu dari Pemkab Cirebon Rp 5 juta, dari Kapolda juga ada ditambah Ibu Kapolresta. Totalnya Rp 50 juta per kepala keluarga saya hitung,” ucapnya.

Dedi juga menegaskan, akan menindaklanjuti peristiwa ini dengan memanggil pihak terkait, terutama Perhutani selaku pemilik lahan di area longsor.

Ia menyoroti pentingnya restorasi lingkungan dan penghentian aktivitas tambang yang merusak kawasan konservasi.

“Saya hari ini langsung panggil Perhutani, karena itu Perhutani yang memiliki areal kawasan."

"Setelah ini kita akan rumuskan langkah-langkah apa yang harus dilakukan terhadap wilayah tambang tersebut, dan mengembalikan fungsi-fungsi konservasi dan hutan,” jelas dia. 


Harapan dari Keluarga Korban


Salah satu keluarga korban, Sri Mulyani, istri dari almarhum Rusjaya, datang bersama kepala desa dan aparat kepolisian ke kantor gubernur. 

Ia membawa harapan besar, terutama untuk masa depan anaknya yang kini masih duduk di taman kanak-kanak.

“Ya ke sini sudah siap mau ketemu Pak Gubernur. Datang ke sini atas nama korban Rusjaya."

Baca juga: Longsor di Cirebon, Tim Inspektur Tambang ESDM Identifikasi Penyebab Utama

“Ya nanti kalau memang ketemu Pak KDM, mau minta pendidikan anak gitu. Anak usia TK masuk SD,” kata Sri, matanya berkaca-kaca.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan