Galian Tambang di Cirebon Longsor
Tahan Tangis, Dedi Mulyadi Akui Pemerintah Lalai soal Longsor Tambang Cirebon, Siap Tanggung Jawab
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku longsor galian tambang Gunung Kuda Cirebon terjadi karena kelalaian pemerintah dan negara.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggelar pertemuan bersama keluarga korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Cirebon, pada hari ini Senin (2/6/2025).
Sembari menahan tangis, Dedi Mulyadi mengaku longsor di tambang Gunung Kuda terjadi karena kelalaian pemerintah.
Sebab, menurutnya, pemerintah dan negara tidak hadir dalam memberikan tindakan nyata pada peristiwa yang menimbulkan korban jiwa.
Untuk itu, Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar pun akan bertanggung jawab dalam membiayai sekolah dan kebutuhan anak-anak para korban longsor.
"Seluruh anak-anak yang di bawah umur baik yang sekolah maupun yang tidak sekolah semuanya menjadi tanggung jawab saya untuk makan dalam setiap harinya. Pak Sekda tolong dicatat, kepala dinas mencatatkan yang sekolah untuk tetap bersekolah."
"Yang SD tetap sekolah SD, yang masuk SMP masuk SMP, yang SMA masuk SMA enggak boleh putus sekolahnya dan semuanya menjadi tanggung jawab gubernur untuk makan dan pendidikannya, karena ini kelalaian kami."
"Kelalaian negara tidak hadir memberikan tindakan yang nyata terhadap sebuah peristiwa yang akan dan pada akhirnya menimbulkan korban jiwa," kata Dedi, dilansir Kompas TV, Senin.
Lebih lanjut, Dedi meminta agar keluarga korban tidak perlu khawatir untuk biaya makan dan sekolah anak-anak mereka.
Pasalnya, semua itu akan ditanggung oleh Dedi Mulyadi.
"Jadi Ibu enggak usah khawatir terhadap makan dan susu anak-anaknya saya menanggung seluruh biaya hidup anak-anaknya dan saya menanggung biaya pendidikannya," jelas Dedi.
Baca juga: Modus 2 Tersangka Longsor Gunung Kuda Cirebon: Tetap Jalankan Tambang meski Ada Surat Larangan Resmi
Cabut Izin Tambang Gunung Kuda
Setelah terjadi longsor, izin tambang Gunung Kuda langsung dicabut oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Hal ini disampaikan Dedi saat mengunjungi lokasi bencana pada Sabtu (31/5/2025).
Izin tambang dicabut karena buruknya standar keselamatan tambang dan peringatan yang diabaikan oleh pengelola.
“Cara kerjanya tidak memiliki standar keamanan sebagai pengelola tambang."
"Jadi, tiga tahun yang lalu sudah saya ingatkan,” ujar Dedi Mulyadi kepada wartawan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.