Wartawati Dibunuh Oknum TNI
Uang Duka dari Jumran Dinilai sebagai Alibi, Keluarga Jurnalis Juwita Akan Kembalikan Lewat Penyidik
Setelah kematian Juwita, Jumran dan ibunya sempat mengirimkan uang duka kepada keluarga korban, kini akan dikembalikan.
“Video itu diambil korban saat dirinya diduga dirudapaksa oleh tersangka Jumran di salah satu Hotel di Kawasan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar,” ungkap Pazri, dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.
Pazri menyebut bukti video itu menjadi salah satu bukti penting yang sempat diambil oleh korban di dalam kamar hotel tersebut.
“Selain bukti itu, keluarga juga menyerahkan bukti tersangka saat berada di Bandara Syamsudin Noor mau menuju ke Balikpapan," tambahnya.
Menurutnya, bukti di bandara itu didapat dari CCTV Bandara sekitar pukul 15.11 WITA.
Ketika itu, tersangka sudah ada di bandara menggunakan baju hitam dan topi menuju Balikpapan.
HP Korban dan Tersangka Belum Ditemukan
Kuasa hukum korban mengungkapkan masih ada dua unit ponsel yang belum ditemukan, yakni satu milik korban dan satu milik Jumran.
Ponsel-ponsel tersebut diyakini menyimpan bukti komunikasi penting antara korban dan pelaku, serta dapat membantu mengungkap motif dari pembunuhan ini.
“Ponsel korban dan tersangka yang belum ditemukan ini sangat penting."
"Menurut informasi dari penyidik, ponsel tersangka ada dua, satu dibawa ke Banjarbaru dan satu lagi dibawa ke Balikpapan,” ujar Muhammad Pazri, masih dari Tribunbanjarbaru.com.
Baca juga: Ragam Siasat Jumran Hapus Jejak Bunuh Juwita: Cuci Motor Korban hingga Kirim Uang Duka

Kondisi ini menyulitkan pelacakan karena lokasi perangkat yang berbeda membuat seolah-olah tersangka berada di tempat lain saat kejadian.
“Ini menunjukkan bahwa tersangka benar-benar merancang dengan cermat pembunuhan ini."
"Dia tahu apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan jejak,” imbuh Pazri.
Sebagai informasi, Juwita (23), seorang wartawati dari salah satu media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) sore.
Karena penyebab kematiannya dinilai janggal, organisasi pers dan rekan sesama jurnalis di Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: Keterangan Saksi Baru Kasus Anggota TNI AL Bunuh Jurnalis Juwita di Banjarbaru, Diperiksa Denpom
Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, memberikan perhatian khusus terhadap kasus kematian Juwita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.