Selasa, 30 September 2025

Polisi Gugur Ditembak di Lampung

Saat Kapolsek Terkapar, Aipda Petrus Sempat Memohon kepada Kopka Basar yang Justru Dibalas Tembakan

Cerita ini diungkapkan Salsabila, putri mendiang AKP (Anumerta) Lusiyanto tentang detik-detik tewasnya sang ayah.

Tangkapan layar YouTube Kompas TV
ANAK AKP LUSIYANTO - Sabila Aina Sulistia, anak dari Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, menceritakan detik-detik penembakan yang dialami ayahnya. Sabila didampingi pengacara kondang Hotman Paris saat menggelar konfernsi pers di Jakarta, Selasa (25/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika AKP (anumerta) Lusiyanto terkapar, Aipda Petrus disebut sempat memohon agar Kopka Basarsyah berhenti. Namun yang terjadi, sang bintara polisi itu malah ditembak.

Cerita ini diungkapkan Salsabila, putri mendiang AKP (Anumerta) Lusiyanto tentang detik-detik tewasnya sang ayah saat melakukan penggerebekan sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Hal ini diketahui Salsabila setelah memperoleh hasil autopsi dari jenazah sang ayah.

Dikatakannya, Aipda Petrus ditembak di bagian mata, sedangkan sang ayah, AKP Lusiyanto ditembak oleh Kopka Basarsyah di bagian dada.

"Bapak ditembak di bagian dada kanan. Proyektilnya itu ditemukan di rongga dada bagian kiri."

"Lalu, anggota bapak itu yang saya dengar, Pak Petrus itu, setelah melihat bapak saya ditembak terjatuh, itu dia (Petrus) memohon 'sudah, sudah'. Dan Pak Petrus ditembak di matanya," kata Salsabila dalam konferensi pers bersama kuasa hukumnya, Hotman Paris di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025) kemarin.

Berdasarkan hasil autopsi diketahui, pada jenazah Aipda (Anumerta) Petrus terdapat bekas lubang luka peluru dengan arah tembak dari depan.

Peluru mengenai persis mata sebelah kiri dan saat autopsi proyektil tersebut ada di tempurung kepala.

Pada kesempatan yang sama, Salsabila juga menceritakan perasaannya yang terpukul atas meninggalnya AKP Lusiyanto.

Dia menangis histeris ketika mengetahui bahwa pertemuan terakhirnya justru dalam kondisi sang ayah telah meregang nyawa setelah ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di wilayah Way Kanan, Lampung.

Pasalnya, Salsabila mengaku sudah setahun tidak bertemu sang ayah lantaran berdinas di Negara Batin.

"Satu tahun saya tidak ketemu bapak saya karena beliau dinas di Negara Batin yang memang daerahnya lumayan terpencil."

"Satu tahun saya nggak bertemu bapak saya, pas saya pulang sudah kaku di ruang autopsi," kata Salsabila.

Perintah dari Polres

Diberitakan sebelumnya, anak kandung Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Salsabila menceritakan saat sang ayah bertugas memberantas perjudian sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved