Patung Penyu Alun-alun Gadobangkong Sukabumi Jebol, Ternyata hanya Terbuat dari Kardus
Seorang warga yang merekam video kemudian membuka bagian luar patung, mengungkap material utamanya karton yang disangga rangka
Banyak warganet mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran dan kualitas konstruksi proyek ini dan banyak yang menandai akun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar segera menindaklanjuti temuan ini
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Patung penyu yang menjadi salah satu ikon di Alun-alun Gadobangkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi perbincangan hangat setelah ditemukan dalam kondisi rusak parah.
Tak hanya itu, warga yang membongkar bagian luar patung tersebut mendapati bahwa struktur utama patung dibuat dari karton berwarna coklat menyerupai kardus, meskipun proyek pembangunan alun-alun ini disebut menghabiskan anggaran hingga Rp15,6 miliar.
Video yang memperlihatkan kondisi patung penyu yang rusak ini pertama kali beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @mood.jakarta pada Selasa (4/3/2025).
Dalam video tersebut, terlihat bahwa tempurung patung penyu sudah robek dan penyok.
Seorang warga yang merekam video kemudian membuka bagian luar patung, mengungkapkan bahwa material utamanya ternyata hanyalah karton yang disangga rangka kayu.
"Masya Allah, ini pembuatan kura-kura," ujar perekam video dalam nada heran.
Baca juga: Remaja 17 Tahun di Sukabumi Kena Luka Bacok saat Perang Sarung
Unggahan tersebut memicu reaksi keras dari netizen.
Banyak warganet mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran dan kualitas konstruksi proyek ini.
Tidak sedikit pula yang menandai akun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar segera menindaklanjuti temuan ini.
Kerusakan Infrastruktur di Alun-alun Gadobangkong
Selain patung penyu yang rusak, infrastruktur lain di kawasan Alun-alun Gadobangkong juga mengalami kerusakan serius akibat diterjang ombak.
Pada pertengahan Februari 2025, jogging track di area tersebut dilaporkan jebol karena tanah di bawahnya tergerus ombak.
Sejumlah fasilitas lain pun mengalami kerusakan, menambah daftar permasalahan yang dihadapi kawasan wisata ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu anggaran dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk memperbaiki fasilitas yang rusak.
Sumber: Tribun Jabar
3 Fakta Tewasnya Jukir di Sukabumi: Ditemukan Kritis di Selokan, Keluarga Tolak Autopsi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Kembali Tegur Bupati Sukabumi, Pesan WA Tak Dibalas, Singgung Pembangunan Jembatan |
![]() |
---|
Bayi 1 Tahun Meninggal karena Ruangan RS Penuh, RSUD Palabuhanratu: Benar-benar Pukulan untuk Kami |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap Kemenkes Soal Penyebab Kematian Balita di Sukabumi, Bukan Cacingan, Tapi Sepsis |
![]() |
---|
Kemenkes Ungkap Penyebab Kematian Balita R di Sukabumi, Benar karena Cacingan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.